Kamis, Januari 22, 2009

Bantu Palestina Dengan Cara Ini

Salam

Dengan mengunjungi halaman ini Anda telah ikut berpartisipasi dalam membantu misi kemanusiaan di palestina. Pihak ceriagames akan menyumbangkan Rp 100(seratus rupiah) untuk setiap klik (1 klik untuk 1 IP) yang melihat halaman ini, sampai terkumpul dana sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).

Ajak teman-teman dan rekan Anda untuk membantu krisis kemanusiaan di Palestina.
Dukung program ini dengan menempatkan link http://ceriagames. com/support_ palestine
di website, blog, forum, chat, e-mail, situs jejaring sosial yang Anda miliki, dan sebagainya..
Hingga saat ini telah terkumpul dana sebesar Rp. 5.462.300 dari total 54.623 IP yang telah melihat halaman ini.

Kami akan menyumbangkan dana sebesar Rp 100 juta melalui instansi yang berwenang. Jika dana sudah terkumpul sebesar Rp 100 juta dari 1 juta IP maka program ini akan kami akhiri.

wass

salam SMArt
moderator

====================================================================

WORD SMART CENTER adalah sebuah komunitas --online, offline, dan onair-- tempat belajar mengasah kecerdasan dalam berbahasa baik berbicara, mendengar, membaca, dan menulis) dan bercita-cita membangun Indonesia Cerdas; Indonesia Mandiri; dan Indonesia Kreatif.

Bagi siapa saja berminat belajar mengasah kecerdasan berbahasa dan menjadi bagian dari pecinta buku, silahkan bergabung di milis wordsmartcenter@ yahoogroups. com, atau kirim e-mail ke wordsmartcenter@ yahoo.com, nanti kami invite.
source :
wordsmartcenter@ yahoo.com

[Milis Motivasi Islami]


Kamis, 22 Januari, 2009 07:04

Rabu, Januari 21, 2009

IMAJINER DOA

*IMAJINER DOA*
oleh:/Ratih Sanggarwati/

Doa yang kupanjatkan ketika aku masih gadis:*
"Ya Allah beri aku calon suami yang baik, yang sholeh. Beri aku suami yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku."*

Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah:*
"Ya Allah beri aku anak yang sholeh dan sholehah, agar mereka dapat mendoakanku ketika nanti aku mati dan menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus."*

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir*:
"Ya Allah beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah Islami yang baik meskipun mahal, beri aku rizki untuk itu Ya Allah...."*

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah mulai sekolah:*
"Ya Allah..... jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda.."*

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah beranjak remaja:*
"Ya Allah jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yg mengkhawatirkanku. Ya Allah aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah yang sedang ranum."*

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku menjadi dewasa:*
"Ya Allah entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholeh pada mereka, yang bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami."*

Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah:*
"Ya Allah jangan kau putuskan tali ibu & anak ini, aku takut kehilangan perhatiannya dan takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya."*

Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan:*
"Ya Allah mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat. Aku inginkan nama pemberianku pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria wibawaku sebagai ibu dari ibunya cucuku."*

Ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan Allah tersenyum dan berkata..... .*

"Engkau ingin suami yang baik dan sholeh sudahkah engkau sendiri baik dan sholehah?
Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau jadi makmum yang baik?"
"Engkau ingin anak yang sholehah, sudahkah itu ada padamu dan pada suamimu. Jangan egois begitu........
masak engkau
ingin anak yang sholehah hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu.....tentu mereka
menjadi
sholehah utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti haruslah aturan-Ku."

"Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena apa?......prestige?........ atau....mode? .....atau engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik Islam padanya? engkau juga harus belajar, engkau juga harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha mengkhatamkannya. "

"Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup aurat? Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan dan kehormatan umat-Ku."

"Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu, seolah engkau tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku. Percayalah kalau anakmu adalah anak yang sholihah maka yang sepadanlah yang dia akan dapatkan."

"Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu. Aku yang memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku, bahkan ketika dia melupakan-Ku. Aku tetap mencintainya. .. "

"Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi amanahnya."*

Lantas......aku malu......dengan imajinasi do'a-ku sendiri....

Aku malu akan tuntutanku kepada-NYA........ Maafkan aku ya Allah......*

**** ---- ****


Assalamu'alaikum....

Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat kita berdoa, kita mendengar ini :


"Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah"....

"Tekan 1 untuk 'meminta'....

Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'....

Tekan 3 untuk 'mengeluh'....


Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'."
Atau....

Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini:

"Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain.

Tetaplah sabar menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya."

Atau, bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:

"Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat,

Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail,

Tekan 2. Dengan malaikat lainnya,

Tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu,

Tekan 4. "Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka, silahkan tunggu
sampai Anda tiba di sini!!"


Atau bisa juga Anda mendengar ini :

"Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini.

Silakan mencoba kembali esok hari."

atau...

"Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9
pagi."

Alhamdulillah. .... Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelpon-Nya setiap saat!!!

Anda hanya perlu untuk memanggil_Nya kapan saja dan Dia mendengar Anda.

Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk.

Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggil_Nya secara pribadi.

Ketika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini : 24434

2 : shalat Subuh
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya

Atau untuk lebih lengkapnya dan lebih banyak kemashlahatannya, gunakan nomor ini : 28443483

2 : shalat Subuh
8 : Shalat Dhuha
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya
8 : Shalat Lail (tahajjud atau lainnya)
3 : Shalat Witir

Info selengkapnya ada di Buku Telepon berjudul "Al Qur'anul Karim & Hadist Rasul"

Langsung hubungi, tanpa Operator, tanpa Perantara, tanpa dipungut biaya.
Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak
terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun !!!

Sebarkan informasi ini kepada orang-orang di sekeliling kita.

Mana tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya Sabda Rasulullah S.A.W :

"Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni
dosa-dosanya walau sebanyak buih laut"

7 Kalimah ALLAH:

1. Mengucap "Bismillah" pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.

2. Mengucap "Alhamdulillah" pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.

3. Mengucap "Astaghfirullah" jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.

4. Mengucap " Insya-Allah" jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.

5. Mengucap "La haula wala kuwwata illa billah" jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.

6. Mengucap "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun" jika menghadapi dan menerima musibah.

7. Mengucap "La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah " sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah
dari lidahnya...

Dari tafsir Hanafi,

mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat....
mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu...
mudah-mudahan jadi bisa, karena sudah biasa ....


Sekarang Anda mempunyai 2 pilihan :

1. Biarkan Artikel ini tetap anda baca.

2. Forward Artikel ini melalui E-mail ke sejumlah orang yang anda kenal dan Insya-Allah
ridha Allah akan dianugerahkan kepada setiap orang yang Anda kirim.

Wassalaamu'alaikum.
source :
nani setiowati
kafe-muslimah@yahoogroups.com
20 Januari 2009 10:53

Dimanakah Kebahagiaan ?

DIMANAKAH KEBAHAGIAAN ?


Gde Prama memulai talkshow dengan bercerita tentang tokoh asal Timur Tengah, Nasruddin.


Suatu hari, Nasruddin mencari sesuatu di halaman rumahnya yang penuh dengan pasir. Ternyata dia mencari jarum. Tetangganya yang merasa kasihan, ikut membantunya mencari jarum tersebut. Tetapi selama sejam mereka mencari, jarum itu tak ketemu juga.
Tetangganya bertanya, "Jarumnya jatuh dimana?"

"Jarumnya jatuh di dalam," jawab Nasruddin.
"Kalau jarum bisa jatuh di dalam, kenapa mencarinya di luar?" tanya tetangganya.
Dengan ekspresi tanpa dosa, Nasruddin menjawab, "Karena di dalam gelap, di luar terang."

Begitulah, kata Gde Prama, perjalanan kita mencari kebahagiaan dan keindahan. Sering kali kita mencarinya di luar dan tidak mendapat apa-apa.
"Leads you nowhere," kata Gde Prama dengan logatnya yang khas. Karena itu, Gede Prama mengajak peserta ke sebuah titik.

Sedangkan daerah tergelap dalam mencari kebahagiaan dan keindahan, sebenarnya adalah daerah-daerah di dalam diri. Justru letak 'sumur' kebahagiaan yang tak pernah kering, berada di dalam. Tak perlu juga mencarinya jauh-jauh, karena 'sumur' itu berada di dalam semua orang.

Sayangnya karena faktor peradaban, keserakahan dan faktor lainnya, banyak orang mencari sumur itu di luar. Ada orang yang mencari bentuk kebahagiaannya dalam kehalusan kulit, jabatan, baju mahal, mobil bagus atau rumah indah. Tetapi kenyataannya, setiap pencarian di luar tersebut akan berujung pada bukan apa-apa. Karena semua itu, tidak akan berlangsung lama.

Kulit, misalnya, akan keriput karena termakan usia, mobil mewah akan berganti dengan model terbaru, jabatan juga akan hilang karena pensiun.

"Setiap perjalanan mencari kebahagiaan dan keindahan di luar, akan selalu berujung pada bukan apa-apa, leads you nowhere. Setiap kekecewaan hidup yang jauh dari keindahan dan kebahagiaan, berangkat dari mencarinya di luar," tegas Gde Prama.

Untuk mencapai tingkatan kehidupan yang penuh keindahan dan kebahagiaan, seseorang harus melalui 5 (lima) buah 'pintu' yang menuju ke tempat tersebut

Pintu pertama adalah stop comparing, start flowing."Stop membandingkan dengan yang lain. Seorang ayah atau ibu belajar untuk tidak membandingkan anak dengan yang lain.Karena setiap pembandingan akan membuat anak-anak mencari kebahagiaan di luar," ujar Gde Prama.

Setiap penderitaan hidup manusia, setiap bentuk ketidakindahan, menurut Gde Prama, dimulai dari membandingkan.

Gde Prama mencontohkan orang kaya berkulit hitam yang tidak dapat menerima kenyataan bahwa dia berkulit hitam. Orang itu sering kali membandingkan dirinya dengan orang kulit putih.

"Uangnya banyak, mampu mengongkosi hobinya untuk operasi plastik. Sehingga orang yang hidup dari satu perbandingan ke perbandingan lain, maka hidupnya kurang lebih sama dengan seorang orang kaya"

Apa yang disebut flowing ini sesungguhnya sederhana saja.

Kita akan menemukan yang terbaik dari diri kita, ketika kita mulai belajar menerimanya. Sehingga kepercayaan diri juga dapat muncul. Kepercayaan diri ini berkaitan dengan keyakinan-keyakinan yang kita bangun dari dalam.

"Tidak ada kehidupan yang paling indah dengan menjadi diri sendiri. Itulah keindahan yang sebenar-benarnya!" kata Gde Prama.

Pintu kedua menuju keindahan dan kebahagiaan adalah memberi.

Sebab utama kita berada di bumi ini, kata Gede Prama, adalah untuk memberi.

"Kalau masih ragu dengan kegiatan memberi, artinya kita harus memberi lebih banyak," ujar Gde Prama.

"Saya melihat ada 3 tangga emas kehidupan; I intend good, I do good and I am good.
Saya berniat baik, saya melakukan hal yang baik, kemudian saya menjadi orang baik. Yang baik-baik itu bisa kita lakukan, bila kita konsentrasi pada hal memberi," lanjut Gde Prama lagi.

Memberi tidak harus selalu dalam bentuk materi. Pemberian dapat berbentuk senyum, pelukan, perhatian. Dan setiap manusia yang sudah rajin memberi, dia akan memasuki wilayah beauty and happiness.

"Saya sering bertemu dengan orang-orang kaya. Ada yang suka memberi, Ada yang pelit. Saya melihat orang yang tidak suka memberi muka orang itu keringnya minta ampun. Orang yang mukanya kering ini bertanya pada saya, apa rahasia kehidupan yang paling penting yang bisa saya bagi ke dia. Saya bilang sleep well, eat well." ungkap Gde Prama sambil tersenyum.

Artinya memang, untuk ongkos untuk menjadi bahagia tidak mahal. Hanya saja orang sering kali memperumit hal yang sudah rumit. Kalau kita sederhanakan, sleep well, eat well akan jadi mudah jika diikuti dengan kegiatan memberi.

Pintu ketiga untuk menuju keindahan dan kebahagiaan adalah berawal dari semakin gelap hidup Anda, semakin terang cahaya Anda di dalam.

Perhatikanlah bintang di malam hari tampak bercahaya, jika langitnya gelap. Sedangkan, lilin di sebuah ruangan akan bercahaya bagus, jika ruangannya gelap. Artinya, semakin Anda berhadapan dengan masalah dan cobaan dalam hidup, semakin bercahaya Anda dari dalam.

"Jika Anda punya suami yang keras dan marah-marah, jangan lupa bersyukurlah.Karena suami yang keras dan marah-marah, membuat sinar dari dalam diri Anda bercahaya.Anda punya istri cerewetnya minta ampun.
Bersyukurlah, karena orang cerewet adalah guru kehidupan terbaik. Paling tidak dari orang cerewet kita belajar tentang kesabaran. Jika Anda punya atasan diktatornya minta ampun. Bersyukurlah, karena Anda dapat belajar tentang kebijaksanaan," ujar Gde Prama membesarkan hati.

Orang yang pada akhirnya menemukan keindahan dan kebahagiaan, menurut Gde Prama, biasanya telah lulus dari universitas kesulitan. Semakin banyak kesulitan hidup yang kita hadapi, semakin diri kita bercahaya dari dalam. Mengutip perkataan Jamaluddin Rumi, semuanya dikirim sebagai pembimbing kehidupan dari sebuah tempat yang tidak terbayangkan.

"Tidak hanya orang cantik saja yang berguna, orang jelek juga berguna. Gunanya adalah karena orang jelek, orang cantik terlihat jadi tambah cantik,"kata Gede Prama disambut tawa peserta. "Jadi semuanya ada gunanya, untuk menghidupkan cahaya-cahaya beauty and happiness," tegasnya.

Pintu keempat adalah surga bukanlah sebuah tempat, melainkan adalah rangkaian sikap.

"Bila Anda melihat hidup penuh dengan kesusahan dan godaan, maka neraka tidak ketemu setelah mati. Neraka sudah ketemu sekarang," ujar Gde Prama. "Sedangkan Anda akan bertemu surga, jika hasil dari rangkaian sikap Anda benar." lanjut Gde Prama

Sikap ini dimulai dari berhenti mengkhawatirkan segala sesuatunya, dan coba yakinkan diri bahwa everything will be alright.

Setiap kali kita melalukan ritual peribadatan, tetapi setiap kali pula kita merasa takut. Padahal ketakutan adalah sebentuk ketidakyakinan terhadap kebenaran. "Kalau Anda melalukan ritual peribadatan tapi masih takut, mending jangan melalukan ritual peribadatan, karena toh Anda tidak yakin terhadap kebenaran," kata Gde Prama.
"Segala sesuatunya menjadi baik-baik saja jika Anda mencintai yang kecil," sambung Gede Prama.

Pintu kelima menuju keindahan dan kebahagiaan yakni tahu diri kita dan kita tahu kehidupan.

Manusia-manusia yang tidak tahu diri adalah manusia yang tidak pernah ketemu keindahan
dan kebahagiaan dalam hidupnya.

"Sumur kehidupan yang tidak pernah kering berada di dalam.
Sumur ini hanya kita temukan dan kita timba airnya kalau kita bisa mengetahui
diri kita sendiri," kata Gde Prama
source :
Rahmadsyah nurdin
21 Januari 2009 10:11

Seven Self-Motivators by Brian Tracy

Seven Self-Motivators by Brian Tracy

Here are seven Self-Motivator reminders for you to review on a regular basis.

#1 - Get Serious. Make a decision to go all the way to the top. Up to now you've thought about it. Up to now, it's passed your mind. Many of you made the decision, and you've made up your mind to go all the way to the top, and your lives have taken off. It's the most extraordinary thing. Your life is one, like in the shadow going up the dark side of the hill until the moment you decide that "By gum, I'm gong to be the best at what I do. I'm going to be in the top 10 percent." And suddenly you rose into the sunshine, and your life is forever after different - wonderful. Get serious. Don't fool around anymore.

#2 - Identify Your Limiting Step to Sales Success. What's your limiting step? What's the one skill area that's holding you back? What's the skill? What's the quality? What's the action? Ask other people. Find out what you need to become good at. Sometimes it may be only one skill. If you became really, really good on the telephone, you could maybe double your prospecting effectiveness and double your sales. If you became very, very good at getting the order at the end from qualified prospects, you could double your sales. If you became very, very good at managing your time to really, really manage your time well, you may be able to double your face time and double your income. Find out what's holding you back. What is the critical limiting step that's determining your success today?

#3 - Get Around the Right People. Who are the right people? The right people are the people in this room. Get around winners. Get around positive people. Get around people with goals and plans, people who are going somewhere with their lives and have high aspirations. Get around eagles. As Zig says, "You can't scratch with the turkeys if you want to fly with the eagles." And get away from negative people. Get away from toxic people that complain and whine and moan all the time. Who needs them? Life is too short.

#4 - Take Excellent Care of Your Health. Take excellent care of your physical health. That means good diet, good exercise. Everybody knows they should eat better foods, get regular exercise and especially lots of rest. That's very important. If you're going to work hard 5 days a week, go to bed early 5 days a week. Get a good night's sleep. Be fully rested, and tonight get really rested. You don't have to watch the Letterman Show...

#5 - Positive Visualization. See yourself as the very best in your field. Remember, all improvement in your life begins with an improvement in your mental pictures. Visualize yourself, see yourself as the best continually. You are the best. Isn't that right? So therefore, see yourself as the best.

#6 - Positive Self-Talk. Talk to yourself positively all the time. Control your inner dialogue. And what do you say to yourself? Say, "I'm the best." Say it. Say I'm the best. I like myself. I can do it. I love my work. Yes, that's how you talk to yourself. And the more you say it to yourself...someone may say, "Well, what if you say those things to yourself and you don't believe them. Isn't that lying to yourself?" No, that's not lying to yourself. It's telling the truth in advance. Because it doesn't matter where you're coming from - all that matters is where you're going. Talk to yourself the way you want to be, not the way you just happen to be at this moment. Remember, you may have gotten where you are today largely by accident. But where you're going in the future is purely by design.

#7 - Positive Action. Get going. Move fast. Develop a sense of urgency. A sense of urgency is the one thing that you can develop that will separate you from everyone else in your field. Develop a bias for action. When you get a good idea, do it now. Only 2% of people in our society have a bias for action. And if you're already in the top 10%, you can move yourself in the top 2% by resolving that whenever you have an idea or something, do it now. And the faster you move, the better you get. And the better you get, the more you like yourself. And the more you like yourself, the higher your self-esteem is. And the higher your self-esteem is, the greater your self-discipline. And the more you persist, then you ultimately become unstoppable.

Remember, You're the best!

Brian Tracy
(excerpted from the Success Mastery Academy)
source :

Carlina Patuwo's Notes on Facebook

http://www.facebook.com/home.php?#/note.php?note_id=58389598451&ref=nf

Selasa, Januari 20, 2009

SAHABAT GW & PRODUK YAHUDI

Sahabat Gw dan Produk Yahudi L.A


Menarik !!!

Gw selalu mengikuti apa yang ada di kepalanya dan apa yang selalu dia lakukan tentang berbagai Israeli's products dan branded yang sudah gampang ditemukan di kehidupan sehari-hari. Gak penting rasanya kalo gw harus nyebutin identitas, karena esensinya justru ada pada sikapnya.


Sikap Umum.

*Selama ada substitusinya dan bukan merupakan barang primer tak tergantikan, tidak ada alasan untuk mengkonsumsinya. Sifat kemewahan yang melekat pada produk Israel justru malah membuat dia tidak termotivasi dan makin memandangnya hina. Jangan pernah berfikir dia tidak mampu membeli, karena penghasilannya di atas rata-rata karyawan Jakarta.

Ketika dihadapkan pada pilihan barang Yahudi yang (umumnya lebih terkesan prestise) dengan barang lokal (yang lebih murah), simpel dia memutuskan :

''Jauh lebih baik membantu ekonomi kerakyatan daripada membantu Yahudi membeli peluru untuk ditembakin ke anak-anak & orang-orang yang ga berdosa''.

Saat dia harus, mau tak mau, memanfaatkan Israeli's related product sebagai satu-satunya pilihan, sekali dia pernah berucap ke gw,

"Moga Allah memberi maaf atas kelemahan gw sebagai individu. Bukankah Allah maha mengetahui segala isi hati dan Maha Melihat apa yang sedang gw perjuangkan? !"

Saat dituding sebagai orang yang Anti Semit, dia cuma bilang :

"Ya, gw anti Yahudi! sepanjang bangsa Yahudi terus merampas tanah saudara-saudara gw, melecehkan wanitanya, melakukan genocida tak terbatas, dan, mungkin lo gak pernah liat foto bayi Palestin yang bolong persis di tengah dadanya krena peluru. Lo gak akan pernah berfikir itu suatu ketidaksengajaan, 'kan ?!!"



Mc Donald.

*Gw dan dia termasuk yang suka hang out bareng, kadang malah sampai pagi menikmati suasana Jakarta (tentunya, bareng temen-temen yang laen, ce dan co). Pas laper, semua sepakat makan di Mc D Sarinah.

Meskipun bukan tipe orang yang mampu mengendalikan komunitas, tapi dia punya determinasi yang tinggi saat lebih memilih untuk makan nasi goreng di pinggir jalan samping Sarinah, sementara yang lainnya tetap makan di Mc D, termasuk pacarnya!!!.

Ini awalnya gw tahu kenapa selama ini dia selektif memilih tempat jajanan, karena gw adalah orang kedua yang makan nasi goreng malam itu... ditraktir pula :) secara dia selalu sebagai orang yang paling cepat bayar sebelum yang lain (pura-pura dan berlambat-lambat) ngerogoh dompet :p

Marks and Spencer.

*Sebelum tahu M&S adalah produk Yahudi, dia termasuk pelanggannya sejak SMA!. Mulai dari Toiletries (Body Talc, Body Spray, Body Splash, Anti Perspirant, Roll On, EDT) dan Pakaian formal dan non formal, atas dan bawah. Sekarang?. Diskon gede-gedean pun sama sekali gak membuatnya ngelirik barang sekejapan.

Starbuck.

*Gw coba cari tahu, kenapa sobat satu ini gak pernah nongkrong di starbuck. Padahal tiap hari dia lewat outlet berlogo hijau (kesannya Islami yah?!) ini tiap hari. Ya, starbuck ada persis di lobby gedung tempat kerjanya sehari-hari. Tiap hari gw dan dia ngerokok di smoking corner yang letaknya di samping outlet tsb.

Malah, beberapa kali pramusajinya menawarkan cangkir-cangkir testernya buat para perokok seperti kita. Di saat yang lainnya berhamburan berebut menghampiri, dia justru menangkupkan kedua tangan di depan dada, menolak dengan halus sambil tersenyum...halus sekali...!

Gw penasaran dan mencoba googling dengan kata cari "starbuck, yahudi", walhasil dapat beberapa info berharga tentang starbuck, diantaranya "Aksi boikot semakin mendapatkan angin segar dan dukungan luas ketika Dr. Abdul Wahhab bin Said Al Qahthani, asisten dosen fakultas Manajemen Strategis dan Pemasaran Universitas Malik Fahd mengatakan bahwa Schultz, pemimpin perusahaan Starbuck adalah zionis di urutan pertama dan pendukung kental politik Israel".

Menurut Qahthani membeli produk Starbuck sama bahayanya dengan penghinaan harian di Denmark terhadap Rasulullah beberapa waktu yang lalu. Sebab mereka mencari nafkah di negara-negara Arab dan Islam namun penghasilannya untuk mendanani aksi dalam memerangi Palestina, membunuh anak-anak, kakek nenek, wanita dan pejuang kemerdekaan. Menyumbang harta untuk mereka sama saja dengan mengina Islam dan umat Islam, tegas Qahthani".

Bingo!! Akhirnya gw tahu kenapa. Gak heran kalau dia cuma mau diajak hangout ngopi selain di Starbuck. Terakhir gw ngopi bareng dia di Cofee Bean Plaza Senayan dan kopi jagung warung indomie pinggir jalan.

Ada lagi cerita lucu tentang dia dan Starbuck ketika dia coba di-entertain vendor di kantornya. Meski sudah nolak (seperti biasa) sedemikian halusnya, tapi yang namanya orang marketing (ce dan manis, bo!) gak berhenti sampai di situ. Setelah kolega-kolega kantornya selesai dari Starbuck di lobby bawah, dia masih dibawakan segelas starbuck ke mejanya.

Gw pengen tahu apa yang akan dilakukannya dengan starbuck itu. Bukankah kalo dibuang akan menjadi mubazir?!.

Pulang kantor, saat orang-orang yang lainnya sedang berjuang pulang diantara macetnya Jakarta, diam-diam diambil starbucknya, dibawa ke pantry dan dimasukkan ke kulkas, seraya menawarkan ke OB yang ada.. Karena sang OB tanya, dia ceritakan alasan dia gak minum. Suatu hal yang jarang terjadi! Karena kelihatannya dia begitu enggan untuk menceritakannya ke orang lain sebelum ditanya.

Dia berkilah, OB sangat butuh akses informasi seperti ini, karena mereka bukan kita yang bisa mengakses sedemikian leluasa melalui internet.

Selebihnya, tetap kembali ke diri masing-masing. Hehehe..

3 hari selepasnya, gw masih ngeliat gelas starbuck itu di dalam kulkas udah beku dan gak bergeser dari posisi sebelumnya. Akhirnya, gw yang buang.. :p.

Nokia.

*Tadinya dia punya 2 handset CDMA dan GSM. Keduanya adalah bermerk Nokia.

Gw pun gak heran ketika belakangan dia ganti handset GSMnya jadi HP Ipaq rw6828, sebuah tipe yang termasuk high end product... Sementara untuk Nokia CDMAnya diganti dengan Kozi yang bisa aktif GSM dan CDMA secara bersamaan (gw gak tahu istilahnya apa untuk teknologi ini). Praktis dia punya 2 nomer GSM dan 1 nomer CDMA yang aktif secara bersamaan. Dan tidak ada satupun yang NOKIA!!.

Carrefour.

*Gak pernah lagi ke Carrefour.

Ngeri katanya kalau ngebayangin raksasa supermarket Israel mulai menginjak kota Jakarta. Padahal, konon katanya, di luar negri saja Carefour tidak boleh masuk ke pusat kota, karena harganya yang mampu merusak pasar bermodal kecil. Kok di Jakarta gampang banget masuk??. Thus, siap-siap aja melihat matinya usaha bermodal kecil.

Nestle & Dancow.

*Di kantor, Nescafe tinggal ngeracik sendiri. Meskipun secara citarasa dia gak berpantangan, jangan harap dia mau bikin Nescafe yang tersedia gratis di kantor atau beli di supermarket, selama masih ada kopi kapal api atau ayam merak atau kopi tubruk lainnya!! Dancow rutinnya diganti dengan Anlene atau L-Men. Keduanya (Nescafe dan Dancow) merupakan maskot kebanggaan produk Nestle.

Danone.

*Inilah yang paling dilematis bagi dirinya, ketika Air Mineral Aqua diambil alih oleh Danone (atau apalah istilahnya dari sisi permodalan, entah merger atau akuisisi). Karena satu-satunya sumber air minum yang disediakan gratis di kantor adalah Aqua!.

Kiwi.

*Gak lagi beli dan pakai semir Kiwi, dan dia beralih pada Cololite (kalau gak salah produk Jepang, yah?!)

Pizza Hut.

*Minggu kemarin, temen-temen kantor ngajak lunch bareng di Pizza Hut.
Gw udah bisa nebak, dia gak akan pernah mau ikut ke sana. Walhasil, rencana ke Pizza Hut gagal total siang itu!!.

Yang gw tahu dan gw rasa.. Dia sadar bukan orang yang paling suci dari hal yang haram apalagi syubhat. Dia sadar dia tidak sealim seperti ikhwan-ikhwan yang biasa 'hang out' di Masjid. Meskipun dia selalu berusaha untuk sholat jamaah awal waktu di Masjid.

Mungkin dia bukan bagian dari mereka. Di saat dia asyik meluangkan waktunya ngerokok, mereka di sana mengisi waktunya mencium mushaf saku kecilnya setiap memulai dan mengakhiri kajian. Dia cuma berusaha menunjukan ke dirinya sendiri, betapa dia sangat peduli dengan penderitaan dan perjuangan saudara-saudaranya di Gaza dan Tepi Barat.

Sepertinya, dia mencoba membersihkan setiap aliran darahnya dari produk Yahudi L.A. dan mencoba membangun ikatan ruhiyah dengan saudara-saudaranya melalui perjuangan yang dia bisa.. sekecil apapun.

Dia sedih, karena dia gak bisa melakukan lebih dari sekedar apa yang sudah dia lakukan. Gw pun gak akan heran kalau dia adalah satu individu lepas yang turut hadir di aksi One Man One Dollar to Save Palestina di Monas, minggu 27 Januari kemarin!.

Penutup.

Saat gw tanya pendapatnya tentang tulisan gw ini, sobat gw cuma berpesan untuk tetap menyampaikan rasa hormatnya kepada seluruh saudaranya-saudaranya yang (terpaksa) masih mencari nafkah di bawah bayang-bayang perusahaan berpanji bintang david.

Gw pun hanya membalas,"tapi kita tetap harus menyampaikan informasi ini 'kan, bro?!"..
MENJUAL KEPERAWANAN

Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang lima di kawasan tengah kota Jakarta. Sang petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap kecurigaan pada wanita itu. Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah langkah wanita itu yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di pojok.

Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang harus dicurigainya terhadap wanita itu. Karena dua kali waiter mendatanginya tapi, wanita itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong. Tak ada yang dipesan. Lantas untuk apa wanita itu duduk seorang diri.
Adakah seseorang yang sedang ditunggunya. Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe wanita nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini.

Usianya nampak belum terlalu dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak-anak. Sekitar usia remaja yang tengah beranjak dewasa. Setelah sekian lama, akhirnya memaksa petugas satpam itu untuk mendekati meja wanita itu dan bertanya:
''Maaf, nona ... Apakah anda sedang menunggu seseorang?"
''Tidak !'' Jawab wanita itu sambil mengalihkan wajahnya ke tempat lain.
''Lantas untuk apa anda duduk di sini?"
''Apakah tidak boleh? '' Wanita itu mulai memandang ke arah sang petugas satpam...
''Maaf, Nona. Ini tempat berkelas dan hanya diperuntukkan bagi orang yang ingin menikmati layanan kami.''
''Maksud, bapak? "
''Anda harus memesan sesuatu untuk bisa duduk disini''
''Nanti saya akan pesan setelah saya ada uang. Tapi sekarang, izinkanlah saya duduk di sini untuk sesuatu yang akan saya jual'' Kata wanita itu dengan suara lambat.
''Jual? Apakah anda menjual sesuatu di sini? '' Petugas satpam itu memperhatikan wanita itu.

Tak nampak ada barang yang akan dijual. Mungkin wanita ini adalah pramuniaga yang hanya membawa brosur.

''Ok, lah. Apapun yang akan anda jual, ini bukanlah tempat untuk berjualan. Mohon mengerti.''
''Saya ingin menjual diri saya,''Kata wanita itu dengan tegas sambil menatap dalam-dalam ke arah petugas satpam itu.

Petugas satpam itu terkesima sambil melihat ke kiri dan ke kanan.
''Mari ikut saya, ''Kata petugas satpam itu memberikan isyarat dengan tangannya. Wanita itu menangkap sesuatu tindakan kooperatif karena ada secuil senyum di wajah petugas satpam itu. Tanpa ragu wanita itu melangkah mengikuti petugas satpam itu. Di koridor hotel itu terdapat
kursi yang hanya untuk satu orang. Disebelahnya ada telepon antar ruangan yang tersedia khusus bagi pengunjung yang ingin menghubungi penghuni kamar di hotel ini. Di tempat inilah deal berlangsung.

''Apakah anda serius?''
''Saya serius! '' Jawab wanita itu tegas.
''Berapa tarif yang anda minta?''
''Setinggi-tingginya. . .''
"Mengapa?" Petugas satpam itu terkejut sambil menatap wanita itu.
''Saya masih perawan''
''Perawan? '' Sekarang petugas satpam itu benar-benar terperanjat.

Tapi wajahnya berseri. Peluang emas untuk mendapatkan rezeki berlebih hari ini.
Pikirnya sambil berkata ''Bagaimana saya tahu anda masih perawan?''
''Gampang sekali. Semua pria dewasa tahu membedakan mana perawan dan mana bukan.. Ya kan ...''
''Kalau tidak terbukti?"
''Tidak usah bayar ...''
''Baiklah ...'' Petugas satpam itu menghela napas. Kemudian melirik kekiri dan ke kanan.
"Saya akan membantu mendapatkan pria kaya yang ingin membeli keperawanan anda.''
''Cobalah!''
''Berapa tarif yang diminta?''
''Setinggi-tingginya!''
''Berapa?''
''Setinggi-tingginya. Saya tidak tahu berapa?''
''Baiklah...Saya akan tawarkan kepada tamu hotel ini. Tunggu sebentar ya.''

Petugas satpam itu berlalu dari hadapan wanita itu.

Tak berapa lama kemudian, petugas satpam itu datang lagi dengan wajah cerah.
''Saya sudah dapatkan seorang penawar. Dia minta Rp. 5 juta. Bagaimana?''
''Tidak adakah yang lebih tinggi? ''
''Ini termasuk yang tertinggi !'' Petugas satpam itu mencoba meyakinkan.
''Saya ingin yang lebih tinggi...!''
''Baiklah. Tunggu disini ...''

Petugas satpam itu berlalu.
Tak berapa lama petugas satpam itu datang lagi dengan wajah lebih berseri.
''Saya dapatkan harga yang lebih tinggi. Rp. 6 juta rupiah. Bagaimana?''
''Tidak adakah yang lebih tinggi? ''
''Nona, ini harga sangat pantas untuk anda. Cobalah bayangkan, bila anda diperkosa oleh pria, anda tidak akan mendapatkan apa apa. Atau andai perawan anda diambil oleh pacar anda, anda pun tidak akan mendapatkan apa apa, kecuali janji. Dengan uang Rp. 6 juta anda akan menikmati layanan hotel berbintang untuk semalam dan keesokan paginya anda bisa melupakan semuanya dengan membawa uang banyak. Dan lagi, anda juga telah berbuat baik terhadap saya. Karena saya akan mendapatkan komisi dari transaksi ini dari tamu hotel. Adilkan. Kita sama-sama butuh ... ''
''Saya ingin tawaran tertinggi ... '' Jawab wanita itu, tanpa peduli dengan celoteh petugas satpam itu.

Petugas satpam itu terdiam. Namun tidak kehilangan semangat.''Baiklah, saya akan carikan tamu lainnya. Tapi sebaiknya anda ikut saya. Tolong kancing baju anda disingkapkan sedikit. Agar ada sesuatu yang memancing mata orang untuk membeli."Kata petugas satpam itu dengan agak kesal.

Wanita itu tak peduli dengan saran petugas satpam itu tapi tetap mengikuti langkah petugas satpam itu memasuki lift. Pintu kamar hotel itu terbuka. Dari dalam nampak pria bermata sipit agak berumur tersenyum menatap mereka berdua.

''Ini yang saya maksud, tuan. Apakah tuan berminat? " Kata petugas satpam itu dengan sopan.
Pria bermata sipit itu menatap dengan seksama ke sekujur tubuh wanita itu...
''Berapa? '' Tanya pria itu kepada wanita itu.
''Setinggi-tingginya'' Jawab wanita itu dengan tegas.
''Berapa harga tertinggi yang sudah ditawar orang?''Kata pria itu kepada sang petugas satpam.
''Rp.. 6 juta, tuan''
''Kalau begitu saya berani dengan harga Rp. 7 juta untuk semalam.''

Wanita itu terdiam.
Petugas satpam itu memandang ke arah wanita itu dan berharap ada jawaban bagus dari wanita itu.

''Bagaimana?'' tanya pria itu.
''Saya ingin lebih tinggi lagi ...'' Kata wanita itu.
Petugas satpam itu tersenyum kecut.
''Bawa pergi wanita ini ! '' Kata pria itu kepada petugas satpam sambil menutup pintu kamar dengan keras.

''Nona, anda telah membuat saya kesal. Apakah anda benar benar ingin menjual ?''
''Tentu !''
''Kalau begitu mengapa anda menolak harga tertinggi itu ...''
''Saya minta yang lebih tinggi lagi ...''

Petugas satpam itu menghela napas panjang. Seakan menahan emosi. Dia pun tak ingin kesempatan ini hilang. Dicobanya untuk tetap membuat wanita itu merasa nyaman bersamanya.
''Kalau begitu, kamu tunggu di tempat tadi saja, ya. Saya akan mencoba mencari penawar yang lainnya. ''

Di lobi hotel, petugas satpam itu berusaha memandang satu per satu pria yang ada. Berusaha mencari langganan yang biasa memesan wanita melaluinya. Sudah sekian lama, tak ada yang nampak dikenalnya. Namun, tak begitu jauh dari hadapannya ada seorang pria yang sedang berbicara lewat telepon genggamnya.
''Bukankah kemarin saya sudah kasih kamu uang 25 juta Rupiah. Apakah itu tidak cukup?" Terdengar suara pria itu berbicara.Wajah pria itu nampak masam seketika
''Datanglah kemari. Saya tunggu. Saya kangen kamu sayang. Kan sudah seminggu lebih kita engga ketemu, ya sayang?!''

Kini petugas satpam itu tahu, bahwa pria itu sedang berbicara dengan wanita. Kemudian, dilihatnya pria itu menutup teleponnya. Ada kekesalan di wajah pria itu.

Dengan tenang, petugas satpam itu berkata kepada Pria itu:
''Pak, apakah anda butuh wanita ... ??? ''
Pria itu menatap sekilas ke arah petugas satpam dan kemudian memalingkan wajahnya.

''Ada wanita yang duduk disana'' Petugas satpam itu menujuk ke arah wanita tadi.
Petugas satpam itu tak kehilangan akal untuk memanfaatkan peluang ini.
"Dia masih perawan..''

Pria itu mendekati petugas satpam itu. Wajah mereka hanya berjarak setengah meter.
''Benarkah itu?''
''Benar pak !''
''Kalau begitu kenalkan saya dengan wanita itu ...''
''Dengan senang hati. Tapi pak, ...Wanita itu minta harga setinggi tingginya.''
''Saya tidak peduli !'' Pria itu menjawab dengan tegas. Pria itu menyalami hangat wanita itu.
''Bapak ini siap membayar berapapun yang kamu minta. Nah, sekarang seriuslah ....'' Kata petugas satpam itu dengan nada kesal.

''Mari kita bicara di kamar saja.'' Kata pria itu sambil menyisipkan uang kepada petugas satpam itu. Wanita itu mengikuti pria itu menuju ke kamarnya.

Di dalam kamar ...
''Beritahu berapa harga yang kamu minta?''
''Seharga untuk kesembuhan ibu saya dari penyakit''
''Maksud kamu?''
''Saya ingin menjual satu-satunya harta dan kehormatan saya untuk kesembuhan ibu saya. Itulah cara saya berterima kasih ....''
''Hanya itu ...?''
''Ya ...!''

Pria itu memperhatikan wajah wanita itu...Nampak terlalu muda untuk menjual kehormatannya. Wanita ini tidak menjual cintanya. Tidak pula menjual penderitaannya. Tidak! Dia hanya ingin tampil sebagai petarung gagah berani di tengah kehidupan sosial yang tak lagi gratis.

Pria ini sadar, bahwa di hadapannya ada sesuatu kehormatan yang tak ternilai. Melebihi dari kehormatan sebuah perawan bagi wanita. Yaitu keteguhan hati untuk sebuah pengorbanan total tanpa ada rasa sesal...Wanita ini tidak melawan gelombang laut melainkan ikut kemana gelombang membawa dia pergi. Ada kepasrahan diatas keyakinan tak tertandingi. Bahwa kehormatan akan selalu bernilai dan dibeli oleh orang terhormat pula dengan cara-cara terhormat.

''Siapa nama kamu?''
''Itu tidak penting. Sebutkanlah harga yang bisa bapak bayar ...'' Kata wanita itu
''Saya tak bisa menyebutkan harganya. Karena kamu bukanlah sesuatu yang pantas ditawar.''
''Kalau begitu, tidak ada kesepakatan! ''
''Ada !" Kata pria itu seketika.
''Sebutkan!''
''Saya membayar keberanianmu. Itulah yang dapat saya beli dari kamu. Terimalah uang ini. Jumlahnya lebih dari cukup untuk membawa ibumu ke rumah sakit. Dan sekarang pulanglah ... ''

Kata pria itu sambil menyerahkan sekantong tas kecil penuh berisi uang kertas dari dalam tas kerjanya.

''Saya tidak mengerti ...'' kata wanita itu

''Selama ini saya selalu memanjakan istri simpanan saya. Dia menikmati semua pemberian saya tapi dia tak pernah berterima kasih. Selalu memeras. Sekali saya memberi maka selamanya dia selalu meminta. Tapi hari ini, saya bisa membeli rasa terima kasih dari seorang wanita yang gagah berani berkorban bagi orang tuanya. Ini suatu kehormatan yang tak ada nilainya bila saya bisa membayar ...''

''Dan, apakah bapak ikhlas....?''
''Apakah uang itu kurang?''
''Lebih dari cukup, pak ...''
''Sebelum kamu pergi, boleh saya bertanya satu hal?''
''Silahkan ...''

''Mengapa kamu begitu beraninya ...''
''Siapa bilang saya berani. Saya takut pak ... Tapi lebih dari seminggu saya berupaya mendapatkan cara untuk membawa ibu saya ke rumah sakit dan semuanya gagal. Ketika saya mengambil keputusan untuk menjual kehormatan saya maka itu bukanlah karena dorongan nafsu. Bukan pula pertimbangan akal saya yang `bodoh` ... Saya hanya bersikap dan berbuat untuk sebuah keyakinan ...''

''Keyakinan apa? ''

''Jika kita ikhlas berkorban untuk ibu atau siapa saja, maka Tuhan-lah yang akan menjaga kehormatan kita ....''

Wanita itu kemudian melangkah keluar kamar.
Sebelum sampai di pintu wanita itu berkata:
''Lantas apa yang bapak dapat dari membeli ini ...''

'' Kesadaran... ''


..... Di sebuah rumah di sudut pemukiman kumuh di Jakarta......

Seorang ibu yang sedang terbaring sakit dikejutkan oleh dekapan hangat anaknya.

''Kamu sudah pulang, nak ... ''
''Ya, bu ...''
''Kemana saja kamu, nak ... ???'' "Ibu khawatir ... "
''Menjual sesuatu, bu ...''
''Apa yang kamu jual?'' Ibu itu menampakkan wajah keheranan.

Tapi wanita muda itu hanya tersenyum ... Hidup sebagai yatim lagi miskin terlalu sia-sia untuk diratapi di tengah kehidupan yang serba pongah ini. Di tengah situasi yang tak ada lagi yang gratis. Semua orang berdagang. Membeli dan menjual adalah keseharian yang tak bisa dielakan...

Tapi Tuhan selalu memberi tanpa pamrih, tanpa perhitungan.....

''Kini saatnya ibu untuk berobat ...''

Digendongnya ibunya dari pembaringan, sambil berbisik berkata :
''Tuhan telah membeli yang saya jual...''

Taksi yang tadi ditumpanginya dari hotel masih setia menunggu di depan rumahnya. Dimasukannya ibunya ke dalam taksi dengan hati-hati dan berkata kepada supir taksi :

''Pak, Antar kami ke rumah sakit di Kuningan ...''
source :
Senin, 19 Januari, 2009 09:21
dari milis Lingkar LoA,
dengan sedikit tambahan & edit seperlunya