Senin, Agustus 04, 2008

Keterampilan Dasar Seorang Guru (1)


Tugas dan tanggung jawab seorang guru dalam pembelajaran sangatlah berat. Agar dapat menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya tersebut harus memiliki berbagai keterampilan yang dapat membantu dan menunjang pengabdian pada pekerjaannya yaitu sebagai pengajar, pelatih dan pendidik. Keterampilan ini harus dimiliki oleh seorang guru agar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan efektif, efisien dan optimal. Berikut ini akan disampaikan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru .
1. Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya sangat penting dikuasai oleh seorang guru karena hampir pada setiap kegiatan pembelajaran guru mengajukan pertanyaan dan kualitas pertanyaan guru menentukan kualitas jawaban yang diberikan peserta didik. Dengan menerapkan keterampilan bertanya yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran guru dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir, memperoleh dan memperluas pengetahuan serta meningkatkan motivasi peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Ada beberapa hal yang mendasari pentingnya keterampilan bertanya dimiliki oleh seorang guru/calon guru, yaitu:
  1. telah berakarnya kebiasaan mengajar dengan menggunakan metode ceramah yang cenderung menempatkan guru sebagai sumber informasi dan peserta didik menjadi penerima informasi yang pasif,
  2. latar belakang kehidupan peserta dalam lingkungan keluarga dan masyarakat yang kurang biasa mengajukan pertanyaan dan mengeluarkan pendapat,
  3. penggalakkan penerapan gagasan, yang menuntut keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran,
  4. pandangan yang salah mengenai tujuan pertanyaan yang mengatakan bahwa pertanyaan hanya digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar.
Tujuan dari keterampilan bertanya dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.
  1. membangkitkan minat dan rasa ingin tahu;
  2. memusatkan perhatian;
  3. mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat belajar;
  4. mengembangkan cara belajar secara aktif;
  5. memberi kesempatan untuk mengasimilasi informasi;
  6. mendorong peserta mengemukakan pendapat dan pandangannya dalam diskusi;
  7. mengukur dan menguji hasil belajar;
Keterampilan bertanya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Keterampilan Bertanya Dasar
Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen yang harus dikuasai dan dipahami guru dalam upaya pencapaian tujuan mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran. Komponen-komponen tersebut adalah:
1) pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang
dipahami peserta. Gunakan susunan kata-kata yang sesuai dengan tingkat usia dan
perkembangan peserta didik sehingga mereka akan mudah menemukan jawabannya.
2) memberikan acuan yang memungkinkan peserta memakai serta mengolah informasi itu untuk
menemukan jawaban pertanyaan dan membantu anak tetap mengarahkan pikirannya pada
tema pembelajaran.
3) memusatkan perhatian, pertanyaan yang diajukan biasanya menggiring pada persoalan atau
pokok bahasan.
4) pemindahan giliran, cara ini dapat mempertinggi perhatian dan interaksi antar peserta didik
karena tiap peserta didik harus memperhatikan jawaban temannya.Pertanyaan yang diajukan
biasanya pertanyaan yang luas yang bisa dijawab oleh beberapa peserta.
5) penyebaran pertanyaan dilakukan untuk melibatkan peserta sebanyak-banyaknya dalam
kegiatan pembelajaran. Pertanyaan yang diajukan secara bergilir kepada peserta secara
acak.
6) pemberian waktu berpikir perlu diberikan beberapa detik agar peserta mempunyai
kesempatan untuk berpikir sebelum seorang peserta diminta untuk menjawabnya. Sebutkan
dahulu pertanyaannya baru kemudian menunjuk peserta yang harus menjawabnya dan jangan
sebaliknya menunjuk nama peserta yang harus menjawab kemudian baru menyebutkan
pertanyaannya.
7) pemberian tuntunan dilakukan bila peserta tidak bisa atau salah menjawabnya . Tuntunan dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
a) mengungkapkan pertanyaan dengan cara lain,
b) menyederhanakan pertanyaan, dan
c) mengulangi penjelasan sebelumnya yang berhubungan dengan pertanyaan tersebut.
b. Keterampilan Bertanya Lanjut
Keterampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari keterampilan bertanya dasar yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik, memperbesar partisipasi dan mendorong peserta agar dapat berinisiatif sendiri. Keterampilan bertanya lanjut terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut.
1) pertanyaan yang diajukan hendaknya jangan bersifat hafalan saja tetapi menuntut kemampuan
kognitif yang lebih tinggi;
2) pertanyaan hendaknya disusun dari tingkat kognitif yang rendah ke tingkat kognitif yang lebih
tinggi;
3) gunakan pertanyaan pelacak untuk menggali pikiran dan penguasaan peserta didik.

Pertanyaan pelacak adalah pertanyaan yang diajukan agar jawaban yang diberikan anak menjadi lebih sempurna. Terdapat beberapa teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan oleh guru, yaitu:
a) klarifikasi yaitu pertanyaan yang meminta peserta untuk menjelaskan jawabannya dengan
kata-kata lain sehingga jawabannya menjadi lebih baik. Misalnya: ”dapatkah kamu
jelaskan sekali lagi apa yang kamu maksud tadi?”;
b) meminta peserta memberikan alasan atau bukti yang menunjang kebenaran pandangan
yang diberikan ketika menjawab pertanyaan guru. Misalnya: ” apa buktinya bahwa apa
yang kamu katakan itu benar? Atau mengapa kamu mengatakan demikian?”;
c) meminta kesepakatan pandangan dengan cara memberi kesempatan kepada peserta
lainnya untuk menyatakan persetujuan atau penolakan serta memberikan alasan terhadap
suatu pandangan yang disampaikan oleh seorang peserta. Misalnya: ” siapa yang
setuju/tidak setuju dengan pendapat itu? Mengapa?”;
d) meminta ketepatan jawaban dilakukan bila jawaban anak belum tepat. Guru dapat
meminta peserta untuk meninjau kembali jawabannya;
e) meminta jawaban yang lebih relevan agar anak dapat memberi jawaban yang lebih
sesuai dengan topik yang dibicarakan.
f) meminta contoh dari anak untuk memberikan ilustrasi atau contoh konkret dari jawaban
peserta yang terlalu luas;
g) meminta jawaban yang lebih kompleks. Misalnya: ”dapatkah kamu memberikan saran
yang lain tentang kegiatan bertamasya yang akan kita lakukan?”

4) meningkatkan interaksi antara guru dan anak didik atau antar anak didik.
TATMI
source :
TATMI
Guru & Praktisi PendidikaN
"Mengabdi, berbagi dan Ikhlas"
08161640309

Tidak ada komentar: