Rabu, Agustus 06, 2008

Keterampilan Dasar Seorang Guru (4)


Keterampilan Dasar Seorang Guru
4. Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan merupakan aktivitas yang paling sering dilakukan oleh guru dalam menyampaikan informasi. Dalam kegiatan pembelajaran, menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pembelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh peserta didik. Keterampilan menjelaskan mutlak perlu dimiliki oleh para guru.
Seorang guru harus dapat menjelaskan berbagai hal kepada peserta didiknya. Penjelasan yang disampaikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir peserta didik. Misalnya guru akan menjelaskan konsep ”atas”. Jika peserta didiknya adalah anak usia TK (4 – 5 tahun) maka dia harus menjelaskan konsep tersebut secara konkret dan nyata.
Cara yang dapat dilakukannya antara lain melalui lagu, gerakan atau contoh benda-benda yang berada di atas atau penggabungan dari cara-cara tersebut.
Contoh menjelaskan konsep ”atas” pada anak TK
Lagu: Atas itu atas
Bawah itu bawah
Atas atas bawah bawah saya tidak lupa
Kepala itu atas
Kaki itu bawah
Kepala atas
Kaki bawah saya tidak lupa
Lagu tersebut dinyanyikan sambil guru memberi contoh bergerak sesuai syair lagu dan dilakukan secara berulang-ulang.
Nah, jika cara tersebut diterapkan pada anak usia SMP atau SMA, maka peserta didik Anda, mungkin akan berkomentar: ”Emangnya gue anak kecil!” dan mungkin Anda akan dianggap sebagai guru yang ”aneh” dan tidak kompeten.
Untuk peserta didik yang sudah lebih besar (anak di atas usia dini), Anda bisa menjelaskan konsep tersebut dengan cara yang lebih abstrak. Misalnya dengan definisi ”ATAS” adalah....bla bla..bla...dan seterusnya. Hal ini dimungkinkan karena kemampuan berpikir (kognisi) anak yang sudah lebih besar sudah lebih tinggi dan mengarah ke kemampuan berpikir abstrak.
Jadi, keterampilan menjelaskan juga tidak sekedar asal menyampaikan informasi. Namun harus disesuaikan dengan audience yang kita hadapi.
Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk:
a. membimbing peserta didik memahami konsep, hukum, prinsip atau prosedur;
b. membimbing peserta didik menjawab pertanyaan secara bernalar;
c. melibatkan peserta didik untuk berpikir;
d. mendapat balikan mengenai pemahaman peserta didik;
e. membantu peserta didik menghayati beberapa proses penalaran.
Dalam memberikan penjelasan guru perlu memahami prinsip-prinsip berikut ini.
a. Penjelasan dapat diberikan di awal, tengah ataupun akhir kegiatan belajar sesuai keperluan.
b. Penjelasan harus relevan dengan tujuan pembelajaran.
c. Guru dapat memberi penjelasan dengan direncanakan sebelumnya atau bila ada pertanyaan dari peserta didik.
d. Materi yang dijelaskan harus bermakna.
e. Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan peserta didik.
Keterampilan menjelaskan terdiri dari berbagai komponen sebagai berikut.
a. Komponen merencanakan penjelasan yang mencakup:
1) isi pesan (tema) yang dipilih dan disusun secara sistematis disertai contoh-contoh,
2) penerima pesan harus dipertimbangkan karakteristiknya.
b. Komponen menyajikan penjelasan yang mencakup:
1) kejelasan, yang dapat dicapai dengan berbagai cara seperti: bahasa yang jelas, berbicara dengan lancar, mendefinisikan istilah-istilah teknis, berhenti sejenak untuk melihat respon peserta didik;
2) penggunaan contoh dan ilustrasi yang dapat mengikuti pola induktif atau pola deduktif;
3) pemberian tekanan pada bagian-bagian yang penting dengan cara: penekanan suara atau mengemukakan tujuan;
4) peserta didik diberi kesempatan untuk menunjukkan pemahaman ataupun keraguan ketika penjelasan berlangsung (balikan).
(Bersambung)
Tatmi
Guru dan Praktisi PendidikaN
"Do the BEsT"

Tidak ada komentar: