Senin, Agustus 04, 2008

Keterampilan Dasar Seorang Guru (2)


Keterampilan Dasar Seorang Guru
2. . Keterampilan Memberi Penguatan
Andi (4 tahun) sedang membantu Dino (4 tahun) yang sedang menangis karena terjatuh. Andi tampak sedang mengusap-usap lutut Dino sambil terus menghibur Dino cup...cup... ngga apa-apa kan... nih... aku bersihkan lukanya...”. Dinopun berheti menangis. Ibu guru langsung menghampiri mereka berdua. ”Andi, kamu hebat sekali... kamu sudah membantu Dino. Kamu memang anak yang baik hati” Andipun tersenyum dan tampak bangga dengan perbuatannya.
Ilustrasi tersebut menggambarkan pujian yang disampaikan ibu guru terhadap perbuatan yang dilakukan Andi. Pujian tersebut dapat berpengaruh positif bagi Andi, bahkan juga bagi Dino. Sehingga selanjutnya mereka berdua akan mengulangi lagi perbuatan baik tersebut.
Dalam kegiatan pembelajaran penghargaan mempunyai arti penting. Tingkah laku dan perbuatan peserta didik yang baik diberikan senyuman atau kata-kata pujian sehingga menjadikannya sebagai penguatan terhadap tingkah laku dan perbuatan tersebut. Penguatan adalah respons terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Tujuan pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran antara lain:
a. meningkatkan perhatian peserta didik,
b. membangkitkan dan memelihara motivasi peserta didik,
c. memudahkan mereka belajar,
d. mengontrol dan memodifikasi tingkah laku yang kurang positif serta mendorong munculnya tingkah laku yang positif dan produktif.
Penguatan dapat diberikan dalam bentuk berikut.
a. Verbal, yaitu berupa kata-kata atau kalimat pujian, seperti: bagus, tepat sekali, hebat atau ”pekerjaanmu rapi sekali”.
b. Non verbal, misalnya berupa mimik dan gerakan badan, bergerak mendekati, dengan sentuhan, anggukan, token (pemberian sesuatu dengan simbol atau benda-benda kecil) dan kegiatan yang menyenangkan.
Namun seringkali, pendidik (orang tua dan guru) memberikan penguatan berupa hadiah. Misalnya jika Anak berhasil naik kelas maka diberikan handphone. Hal ini sebenarnya boleh-boleh saja... selama dilakukan hanya sesekali saja. Apabila hadiah selalu dijanjikan setiap kali anak melakukan suatu perbuatan baik, maka hal ini akan memungkinkan anak melakukan perbuatan baik hanya apabila ada hadianya. Misalnya, setiap anak didik yang bisa menjawab pertanyaan diberikan permen. Nah... pada kesempatan lain, anak yang orientasinya hanya untuk mendapat permen tidak akan menjawab pertanyaan jika ibu guru tidak menyediakan permen sebagai hadiahnya.
Oleh karena itu sebaiknya guru tidak selalu memberi penguatan berupa hadiah atau benda-benda. Berikanlah sesuatu yang benar-benar dapat memotivasi anak untuk terus berusaha agar semakin baik dan semakin berprestasi.
bersambung...
Tatmi
source :
tatmipur@yahoo.co.id
Tatmi
Guru & Praktisi PendidikaN
Berbakti, Berbagi dan Ikhlas
08161640309

Tidak ada komentar: