Selasa, Januari 20, 2009

SAHABAT GW & PRODUK YAHUDI

Sahabat Gw dan Produk Yahudi L.A


Menarik !!!

Gw selalu mengikuti apa yang ada di kepalanya dan apa yang selalu dia lakukan tentang berbagai Israeli's products dan branded yang sudah gampang ditemukan di kehidupan sehari-hari. Gak penting rasanya kalo gw harus nyebutin identitas, karena esensinya justru ada pada sikapnya.


Sikap Umum.

*Selama ada substitusinya dan bukan merupakan barang primer tak tergantikan, tidak ada alasan untuk mengkonsumsinya. Sifat kemewahan yang melekat pada produk Israel justru malah membuat dia tidak termotivasi dan makin memandangnya hina. Jangan pernah berfikir dia tidak mampu membeli, karena penghasilannya di atas rata-rata karyawan Jakarta.

Ketika dihadapkan pada pilihan barang Yahudi yang (umumnya lebih terkesan prestise) dengan barang lokal (yang lebih murah), simpel dia memutuskan :

''Jauh lebih baik membantu ekonomi kerakyatan daripada membantu Yahudi membeli peluru untuk ditembakin ke anak-anak & orang-orang yang ga berdosa''.

Saat dia harus, mau tak mau, memanfaatkan Israeli's related product sebagai satu-satunya pilihan, sekali dia pernah berucap ke gw,

"Moga Allah memberi maaf atas kelemahan gw sebagai individu. Bukankah Allah maha mengetahui segala isi hati dan Maha Melihat apa yang sedang gw perjuangkan? !"

Saat dituding sebagai orang yang Anti Semit, dia cuma bilang :

"Ya, gw anti Yahudi! sepanjang bangsa Yahudi terus merampas tanah saudara-saudara gw, melecehkan wanitanya, melakukan genocida tak terbatas, dan, mungkin lo gak pernah liat foto bayi Palestin yang bolong persis di tengah dadanya krena peluru. Lo gak akan pernah berfikir itu suatu ketidaksengajaan, 'kan ?!!"



Mc Donald.

*Gw dan dia termasuk yang suka hang out bareng, kadang malah sampai pagi menikmati suasana Jakarta (tentunya, bareng temen-temen yang laen, ce dan co). Pas laper, semua sepakat makan di Mc D Sarinah.

Meskipun bukan tipe orang yang mampu mengendalikan komunitas, tapi dia punya determinasi yang tinggi saat lebih memilih untuk makan nasi goreng di pinggir jalan samping Sarinah, sementara yang lainnya tetap makan di Mc D, termasuk pacarnya!!!.

Ini awalnya gw tahu kenapa selama ini dia selektif memilih tempat jajanan, karena gw adalah orang kedua yang makan nasi goreng malam itu... ditraktir pula :) secara dia selalu sebagai orang yang paling cepat bayar sebelum yang lain (pura-pura dan berlambat-lambat) ngerogoh dompet :p

Marks and Spencer.

*Sebelum tahu M&S adalah produk Yahudi, dia termasuk pelanggannya sejak SMA!. Mulai dari Toiletries (Body Talc, Body Spray, Body Splash, Anti Perspirant, Roll On, EDT) dan Pakaian formal dan non formal, atas dan bawah. Sekarang?. Diskon gede-gedean pun sama sekali gak membuatnya ngelirik barang sekejapan.

Starbuck.

*Gw coba cari tahu, kenapa sobat satu ini gak pernah nongkrong di starbuck. Padahal tiap hari dia lewat outlet berlogo hijau (kesannya Islami yah?!) ini tiap hari. Ya, starbuck ada persis di lobby gedung tempat kerjanya sehari-hari. Tiap hari gw dan dia ngerokok di smoking corner yang letaknya di samping outlet tsb.

Malah, beberapa kali pramusajinya menawarkan cangkir-cangkir testernya buat para perokok seperti kita. Di saat yang lainnya berhamburan berebut menghampiri, dia justru menangkupkan kedua tangan di depan dada, menolak dengan halus sambil tersenyum...halus sekali...!

Gw penasaran dan mencoba googling dengan kata cari "starbuck, yahudi", walhasil dapat beberapa info berharga tentang starbuck, diantaranya "Aksi boikot semakin mendapatkan angin segar dan dukungan luas ketika Dr. Abdul Wahhab bin Said Al Qahthani, asisten dosen fakultas Manajemen Strategis dan Pemasaran Universitas Malik Fahd mengatakan bahwa Schultz, pemimpin perusahaan Starbuck adalah zionis di urutan pertama dan pendukung kental politik Israel".

Menurut Qahthani membeli produk Starbuck sama bahayanya dengan penghinaan harian di Denmark terhadap Rasulullah beberapa waktu yang lalu. Sebab mereka mencari nafkah di negara-negara Arab dan Islam namun penghasilannya untuk mendanani aksi dalam memerangi Palestina, membunuh anak-anak, kakek nenek, wanita dan pejuang kemerdekaan. Menyumbang harta untuk mereka sama saja dengan mengina Islam dan umat Islam, tegas Qahthani".

Bingo!! Akhirnya gw tahu kenapa. Gak heran kalau dia cuma mau diajak hangout ngopi selain di Starbuck. Terakhir gw ngopi bareng dia di Cofee Bean Plaza Senayan dan kopi jagung warung indomie pinggir jalan.

Ada lagi cerita lucu tentang dia dan Starbuck ketika dia coba di-entertain vendor di kantornya. Meski sudah nolak (seperti biasa) sedemikian halusnya, tapi yang namanya orang marketing (ce dan manis, bo!) gak berhenti sampai di situ. Setelah kolega-kolega kantornya selesai dari Starbuck di lobby bawah, dia masih dibawakan segelas starbuck ke mejanya.

Gw pengen tahu apa yang akan dilakukannya dengan starbuck itu. Bukankah kalo dibuang akan menjadi mubazir?!.

Pulang kantor, saat orang-orang yang lainnya sedang berjuang pulang diantara macetnya Jakarta, diam-diam diambil starbucknya, dibawa ke pantry dan dimasukkan ke kulkas, seraya menawarkan ke OB yang ada.. Karena sang OB tanya, dia ceritakan alasan dia gak minum. Suatu hal yang jarang terjadi! Karena kelihatannya dia begitu enggan untuk menceritakannya ke orang lain sebelum ditanya.

Dia berkilah, OB sangat butuh akses informasi seperti ini, karena mereka bukan kita yang bisa mengakses sedemikian leluasa melalui internet.

Selebihnya, tetap kembali ke diri masing-masing. Hehehe..

3 hari selepasnya, gw masih ngeliat gelas starbuck itu di dalam kulkas udah beku dan gak bergeser dari posisi sebelumnya. Akhirnya, gw yang buang.. :p.

Nokia.

*Tadinya dia punya 2 handset CDMA dan GSM. Keduanya adalah bermerk Nokia.

Gw pun gak heran ketika belakangan dia ganti handset GSMnya jadi HP Ipaq rw6828, sebuah tipe yang termasuk high end product... Sementara untuk Nokia CDMAnya diganti dengan Kozi yang bisa aktif GSM dan CDMA secara bersamaan (gw gak tahu istilahnya apa untuk teknologi ini). Praktis dia punya 2 nomer GSM dan 1 nomer CDMA yang aktif secara bersamaan. Dan tidak ada satupun yang NOKIA!!.

Carrefour.

*Gak pernah lagi ke Carrefour.

Ngeri katanya kalau ngebayangin raksasa supermarket Israel mulai menginjak kota Jakarta. Padahal, konon katanya, di luar negri saja Carefour tidak boleh masuk ke pusat kota, karena harganya yang mampu merusak pasar bermodal kecil. Kok di Jakarta gampang banget masuk??. Thus, siap-siap aja melihat matinya usaha bermodal kecil.

Nestle & Dancow.

*Di kantor, Nescafe tinggal ngeracik sendiri. Meskipun secara citarasa dia gak berpantangan, jangan harap dia mau bikin Nescafe yang tersedia gratis di kantor atau beli di supermarket, selama masih ada kopi kapal api atau ayam merak atau kopi tubruk lainnya!! Dancow rutinnya diganti dengan Anlene atau L-Men. Keduanya (Nescafe dan Dancow) merupakan maskot kebanggaan produk Nestle.

Danone.

*Inilah yang paling dilematis bagi dirinya, ketika Air Mineral Aqua diambil alih oleh Danone (atau apalah istilahnya dari sisi permodalan, entah merger atau akuisisi). Karena satu-satunya sumber air minum yang disediakan gratis di kantor adalah Aqua!.

Kiwi.

*Gak lagi beli dan pakai semir Kiwi, dan dia beralih pada Cololite (kalau gak salah produk Jepang, yah?!)

Pizza Hut.

*Minggu kemarin, temen-temen kantor ngajak lunch bareng di Pizza Hut.
Gw udah bisa nebak, dia gak akan pernah mau ikut ke sana. Walhasil, rencana ke Pizza Hut gagal total siang itu!!.

Yang gw tahu dan gw rasa.. Dia sadar bukan orang yang paling suci dari hal yang haram apalagi syubhat. Dia sadar dia tidak sealim seperti ikhwan-ikhwan yang biasa 'hang out' di Masjid. Meskipun dia selalu berusaha untuk sholat jamaah awal waktu di Masjid.

Mungkin dia bukan bagian dari mereka. Di saat dia asyik meluangkan waktunya ngerokok, mereka di sana mengisi waktunya mencium mushaf saku kecilnya setiap memulai dan mengakhiri kajian. Dia cuma berusaha menunjukan ke dirinya sendiri, betapa dia sangat peduli dengan penderitaan dan perjuangan saudara-saudaranya di Gaza dan Tepi Barat.

Sepertinya, dia mencoba membersihkan setiap aliran darahnya dari produk Yahudi L.A. dan mencoba membangun ikatan ruhiyah dengan saudara-saudaranya melalui perjuangan yang dia bisa.. sekecil apapun.

Dia sedih, karena dia gak bisa melakukan lebih dari sekedar apa yang sudah dia lakukan. Gw pun gak akan heran kalau dia adalah satu individu lepas yang turut hadir di aksi One Man One Dollar to Save Palestina di Monas, minggu 27 Januari kemarin!.

Penutup.

Saat gw tanya pendapatnya tentang tulisan gw ini, sobat gw cuma berpesan untuk tetap menyampaikan rasa hormatnya kepada seluruh saudaranya-saudaranya yang (terpaksa) masih mencari nafkah di bawah bayang-bayang perusahaan berpanji bintang david.

Gw pun hanya membalas,"tapi kita tetap harus menyampaikan informasi ini 'kan, bro?!"..

Tidak ada komentar: