Selasa, November 25, 2008

Embun Pagi

Tidak mau

Apa yang tidak mampu kamu lakukan adalah apa yang tidak bisa kamu lakukan. Apa yang mampu kamu lakukan tetap tidak kamu lakukan adalah apa yang tidak mau kamu lakukan. Orang sering mengatakan tidak bisa jika mereka tidak mau

Kebenaran

Besarnya keberanian tidak tergantung pada jumlah, tetapi pada kebenaran sikapmu. Seseorang menunjukkan keberanian besar jika ia mampu menegakkan kebenaran

Malapetaka

Meskipun hal-hal itu menarik, namun harus waspada untuk mengikuti kehendak hati. Jika tidak, malapetaka pasti menimpa
Source :
Life for Success
Regards,
HENDRY RISJAWAN
hendry@trainersclub.or.id
TCI
27 November 2007 21:55

Jumat, November 21, 2008

Antara Kamu & Ibu

Antara Kamu & Ibu


Waktu kamu berumuran 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ... sebagai balasannya ... kau menangis sepanjang malam.

Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan ... sebagai balasannya ... kamu kabur waktu dia memanggilmu

Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang ... sebagai balasannya ... kamu buang piring berisi makananmu ke lantai

Waktu kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil warna ... sebagai balasannya ... kamu corat coret tembok rumah dan meja makan

Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah ... sebagai balasannya ... kamu memakainya bermain di kubangan lumpur

Waktu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah ... sebagai balasannya ... kamu berteriak "NGGAK MAU ... !"

Waktu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola ... sebagai balasannya ... kamu melemparkan bola ke jendela tetangga

Waktu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim ... sebagai balasannya ... kamu tumpahkan dan mengotori seluruh bajumu

Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu ... sebagai balasannya .... kamu sering bolos dan sama sekali nggak mau belajar

Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun ... sebagai balasannya ... kamu melompat keluarmobil tanpa memberi salam

Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan temen-temen kamu kebioskop ... sebagai balasannya ... kamu minta dia duduk di barisan lain

Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus untuk orang dewasa ... sebagai balasannya .... kamu tunggu sampai dia keluar rumah

Waktukamu berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut karena sudah waktunya ... sebagai balasannya ... kamu bilang dia tidak tahu mode

Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan ... sebagai balasannya .... kamu nggak pernah menelponnya

Waktu kamu berumur 15 tahun, pulang kerja dia ingin memelukmu ... sebagai balasannya ... kamu kunci pintu kamarmu

Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajari kamu mengemudi mobil ... sebagai balasannya ... kamu pakai mobilnya setiap ada kesempatan tanpa mempedulikan kepentingannya

Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telpon yang penting ... sebagai balasannya ....kamu pakai telpon nonstop semalaman

Waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA ... sebagai balasannya ... kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi

Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membayar semua kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama ... sebagai balasannya ... kamu minta diturunkan jauh dari pintu gerbang biar nggak malu sama temen-temen

Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya "Darimana saja seharian ini?"... sebagai balasannya ... kamu menjawab "Ah, cerewet amat sih, pengen tahu urusan orang."

Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankanmu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu ... sebagai balasannya ... kamu bilang "Aku nggak mau seperti kamu."

Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan haru waktu kamu lulus perguruan tinggi ... sebagai balasanmu ... kamu nanya kapan kamu bisa main ke luar negeri

Waktu kamu berumur 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu ... sebagai balasannya ... kamu ceritain ke temanmu betapa jeleknya furniture itu

Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana di masa depan ... sebagai balasannya ... kamu mengeluh "Aduh gimana sih kok bertanya seperti itu."

Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu ... sebagai balasannya ... kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasehat bagaimana merawat bayimu ... sebagai balasannya .... kamu katakan "Sekarang jamannya sudah beda."

Waktu kamu berumur 40 tahun , dia menelponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu .. sebagai balasannya kamu jawab "Aku sibuk sekali, nggak ada waktu."

Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu ... sebagai balasannya ... kamu baca tentang pengaruh negatif orang tua yang numpang tinggal di rumah anaknya

dan hingga SUATU HARI, dia meninggal dengan tenang ... dan tiba-tiba kamu teringat semua yang belum pernah kamu lakukan, ... dan itu menghantam HATIMU bagaikan pukulan godam

MAKA ...

JIKA ORANGTUAMU MASIH ADA ... BERIKANLAH KASIH SAYANG DAN PERHATIAN LEBIH DARI YANG PERNAH KAMU BERIKAN SELAMA INI

JIKA ORANG TUAMU SUDAH TIADA ... INGATLAH KASIH SAYANG DAN CINTANYA YANG TELAH DIBERIKANNYA DENGAN TULUS TANPA SYARAT KEPADAMU

Ini adalah mengenai Nilai Kasih Sayang Ibu dari Seorang anak yang mendapatkan ibunya sedang sibuk menyediakan makan malam di dapur. Kemudian dia menghulurkan sekeping kertas yang bertulis sesuatu. Sang Ibu segera membersihkan tangan dan lalu menerima kertas yang dihulurkan oleh si anak dan membacanya.

Ongkos upah membantu ibu:
1) Membantu Pergi Ke Warung Rp20.000
2) Menjaga adik Rp20.000
3) Membuang sampah Rp 5.000
4) Membereskan Tempat Tidur Rp10.000
5) menyiram bunga Rp15.000
6) Menyapu Halaman Rp15.000
Jumlah Rp85.000

Selesai membaca, Sang Ibu tersenyum memandang si anak yang raut mukanya berbinar-binar.
Sang Ibu mengambil pena dan menulis sesuatu dibelakang kertas yang sama.

1) Ongkos mengandungmu selama 9 bulan - GRATIS
2) Ongkos berjaga malam karena menjagamu - GRATIS
3) Ongkos air mata yang menetes karenamu - GRATIS
4) Ongkos khawatir karena selalu memikirkan keadaanmu - GRATIS
5) Ongkos menyediakan makan minum, pakaian dan keperluanmu - GRATIS
6) Ongkos mencuci pakaian, gelas, piring dan keperluanmu - GRATIS
JumlahKeseluruhan Nilai KasihSayangku - GRATIS

Air mata si anak berlinang setelah membaca. Si anak menatap wajah ibu, memeluknya dan berkata, "Aku Sayang Ibu". Kemudian si anak mengambil pena dan menulis sesuatu didepan surat yang ditulisnya: "Telah Dibayar" .

Jika kamu menyayangi ibumu,"FORWARD" lah Postingan ini kepada sahabat-sahabat anda.

1 orang :Kamu tidak sayang ibumu
2-4 orang :Kamu sayang ibumu
5-9 orang :Bagus! Ternyata Kamu Sayang juga Kepada Ibumu
10/lebih : Waahhhh....Kamu akan disayangi Ibumu dan juga semua orang...

APAKAH KAMU SAYANG ORANGTUAMU?? ??
KARENA ORANGTUAMUSELALU MENYAYANGIMU.

Mother is The Best Super Hero in the World

This is My Mama

I Love u Ma 4 eva !

Kamis, November 20, 2008

EFFECTS OF COLD WATER

EFFECTS OF COLD WATER

Please be a true friend and send this article to all your friends you care about.


Serangan Jantung dan kebiasaan Minum Air Panas / hangat....

Artikel ini berguna untuk semua.

Bukan saja anjuran meminum air panas selepas makan, tetapi berhubungan dengan SERANGAN JANTUNG!!!!.
Secara logik..., mungkin ada kebenarannya..
Orang-orang China dan Jepang mengamalkan minum teh panas sewaktu makan... dan bukannya air ES. Mungkin sudah tiba masanya kita meniru kebiasaan minum air panas / hangat
sewaktu menikmati hidangan!!!!

Kita tidak akan kehilangan apa-apa... malah
akan mendapat faedah dari kebiasaan ini.

Kepada siapa yang suka minum air ES, artikel ini sesuai untuk anda baca. Memang enak dan segar minum air ES selepas makan, tetapi akan berakibat fatal !!

Walaubagaimanapun, Air ES akan membekukan makanan berminyak
yang baru kita makan. Ia akan melambatkan proses pencernaan kita.
Bila lemak-lemak ini terbentuk di dalam usus, ia akan menyempitkan banyak saluran dan lama kelamaan ia akan menyebabkan lemak berkumpul dan kita semakin gemuk dan menuju ke arah mendapat berbagai PENYAKIT.

Jalan terbaik...adalah untuk minum sup panas atau air PANAS/hangat selepas makan.


Nota penting tentang SERANGAN JANTUNG!!!


Anda perlu tahu bahwa tanda-tanda serangan jantung akan mulai terasa pada tangan sebelah kiri.

Berhati-hati juga pada permulaan sakit sedikit-sedikit pada bagian atas dada anda.

Anda mungkin tidak akan mengalami sakit dada pada
serangan pertama serangan jantung.

Keletihan dan berkeringat adalah tanda-tanda pada umumnya. Malah 60% pengidap SAKIT JANTUNG tidak bangun selepas tidur.
Marilah kita berwaspada dan berhati-hati.

Lebih banyak kita tahu, lebih cerah peluang kita untuk terus hidup...
PAKAR SAKIT JANTUNG berkata, jika semua orang yang membaca postingan ini menghantar kepada 10 orang yang lain, beliau yakin akan dapat menyelamatkan satu nyawa.
Baca ini.... ia juga mungkin dapat menyelamatkan nyawa anda!!!!.

**Jadilah teman yang setia dan teruskan menghantar artikel ini kepada teman-teman yang anda sayangi.....!!!!

source :

dari Oten Prabowo

Indonesia-Young-Entrepreneurship@yahoogroups.com

27 November 2007 17:40

BALANCE SHEET OF LIFE

BALANCE SHEET OF LIFE

Our Birth is our Opening Balance!
Our Death is our Closing Balance!
Our Prejudiced Views are our Liabilities.
Our Creative Ideas are our Assets.
Heart is our Current Asset.
Soul is our Fixed Asset.
Brain is our Fixed Deposit.
Thinking is our Current Account.
Achievements are our Capital.
Character & Morals, our Stock-in-Trade.
Friends are our General Reserves.
Values & Behaviour are our Goodwill.
Patience is our Interest Earned.
Love is our Dividend.
Children are our Bonus Issues.
Education is Brands / Patents.
Knowledge is our Investment.
Experience is our Premium Account.
The Aim is to Tally the Balance Sheet Accurately.
The Goal is to get the Best Presented Accounts Award.

Some very Good and Very bad things ......

The most destructive habit........................Worry
The greatest Joy.......................................Giving
The greatest loss..................Loss of self-respect
The most satisfying work............Helping others
The ugliest personality trait.............Selfishness
The most endangered species.........Dedicated leaders
Our greatest natural resource....................Our youth
The greatest "shot in the arm"..........Encouragement
The greatest problem to overcome.....................Fear
The most effective sleeping pill..........Peace of mind
The most crippling failure disease...............Excuses
The most powerful force in life.........................Love
The most dangerous pariah.....................A gossiper
The world's most incredible computer......The brain
The worst thing to be without....................Hope
The deadliest weapon.......................The tongue
The two most power-filled words..........."I Can"
The greatest asset......................................Faith
The most worthless emotion..................Self-pity
The most beautiful attire.......................SMILE!
The most prized possession.................Integrity
The most powerful channel of communication.....Prayer
The most contagious spirit..................Enthusiasm
The most important thing in life..................GOD


Chinese Proverb:
"When someone shares something of value with you and you benefit from it,
you have a moral obligation to share it with others"
source :
dari Daniel
milis PROFEC
tanggal27 November 2007 17:35

Sent: Tuesday, November 27, 2007 5:12 PM

From: ekawatidjoemarno@hsbc.co.id
Date: Mon, November 26, 2007 4:54 pm

" Tidak Terburu - Buru "

Pada suatu hari, Lao Tzu sedang berjalan - jalan di kampung halamannya. Kebetulan ia lewat di depan rumah seorang petani yang hendak menebang pohon tua di depan rumahnya. Lao Tzu bertanya,

"Saudaraku, apa yang hendak engkau lakukan?"

Petani itu menjawab, "Oh, Guru, saya akan menebang pohon ini untuk kayu bakar karena ia sudah tidak berguna lagi. Ia sudah terlalu tua, tidak lagi menghasilkan buah yang melimpah. Batangnya terlalu keras, tidak bisa diambil sedikit demi sedikit untuk kerajinan dan keperluan rumah tangga. Tapi setidaknya ia cukup kering dan bisa dijadikan kayu bakar."

Lao Tzu mengangguk mendengar kata - kata si petani. Kemudian ia berkata,

"Tapi saudaraku, dengan berbuat demikian engkau hanya menyusahkan dirimu sendiri. Tidakkah engkau menyadari, pohon ini telah memberikan banyak manfaat bagimu?" Si petani kebingungan dan bertanya,

"Manfaat apa lagi yang kuperoleh dari pohon tua ini, Guru?"

Lao Tzu tersenyum dan menjelaskan,

"Pohon ini memang tua dan tidak memberimu buah yang melimpah, tapi ia telah sangat berjasa kepadamu. Dahan - dahannya telah menjadi rumah yang kokoh bagi burung - burung, yang setiap pagi membangunkanmu dengan kicauannya. Ranting - rantingnya yang jatuh ke tanah, telah menjadi bahan mainan bagi anak - anakmu. Siang hari di kala engkau kelelahan, bayangannya memberimu keteduhan dengan rimbum dedaunannya. Kerimbunan itu pula yang telah memberikan ide bagi para penyair yang kebetula lewat, untuk menciptakan puisi terindah tentang desa ini. Biji - Bijinya yang jatuh ke tanah menjadi makanan bagi ayam - ayammu. Bahkan daunnya yang gugur menjadi makanan bagi ternakmu. Bahkan dikala engkau bertengkar dengan istrimu, engkau pergi menyendiri juga di bawah pohon ini. Demikianlah saudaraku, apakah engkau masih berpendapat pohon ini tidak berguna dan hendak menjadikannya kayu bakar?" Sang petani pun mengangguk dan membatalkan niatnya menebang pohon itu.

Demikianlah pelajaran sederhana dalam kisah ini, mitra bisnis, bahwa sesuatu yang tampaknya tidak berguna kehadirannya seringkali memiliki manfaat luar biasa bagi bisnis anda. Misalnya saja karyawan yang sudah 20 tahun bekerja di perusahaan anda, mungkin anda melihatnya sudah tidak produktif lagi. Tapi mungkin dialah yang memegang semua transaksi perusahaan dengan klien - klien terbesar. Atau pekerja kebersihan anda, tampaknya apa yang dilakukannya memang sepele. Tapi bagaimana jadinya rupa kantor anda kalau dia tidak masuk seminggu saja?

Begitulah adanya dalam bisnis dan kehidupan ini. Apa yang tampaknya usang dan tidak berguna mungkin justru telah memberikan manfaat besar bagi hidup anda. Maka sebelum anda memutuskan untuk membuang sesuatu, jangan lupa untuk mengingat kembali apa guna hal tersebut bagi anda.

Memang tidak dapat dipungkiri, dalam hidup dan bisnis diperlukan banyak perubahan untuk bisa bertahan dari masa ke masa. Tapi pada saat anda mengubah sesuatu, hendaknya anda mempertimbangkan dengan teliti bahwa perubahan itu sudah tepat dan tidak akan merugikan anda terlalu besar pula.

Demikianlah kesempatan kali ini, kiranya akan berguna bagi kehidupan bisnis anda!

Sumber: http://tanadisantoso.com

MANDIKAN AKU BUNDA



MANDIKAN AKU BUNDA


Di bawah ini adalah salah satu contoh tragis.

Sering kali orang tidak mensyukuri apa yang diMILIKInya sampai akhirnya .....


Rani, sebut saja begitu namanya. Kawan kuliah ini berotak cemerlang dan memiliki idealisme tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik, di bidang akademis maupun profesi yang akan digelutinya. ''Why not the best,'' katanya selalu, mengutip seorang mantan presiden Amerika.


Ketika Universitas mengirim mahasiswa untuk studi Hukum Internasional di Universiteit Utrecht , Belanda, Rani termasuk salah satunya. Saya lebih memilih menuntaskan pendidikan kedokteran. Berikutnya, Rani mendapat pendamping yang ''selevel'', sama-sama berprestasi, meski berbeda profesi.


Alifya, buah cinta mereka, lahir ketika Rani diangkat sebagai staf diplomat, bertepatan dengan tuntasnya suami dia meraih PhD. Lengkaplah kebahagiaan mereka. Konon, nama putera mereka itu diambil dari huruf pertama hijaiyah ''alif'' dan huruf terakhir ''ya'', jadilah nama yang enak didengar: Alifya. Saya tak sempat mengira, apa mereka bermaksud menjadikannya sebagai anak yang pertama dan terakhir.


Ketika Alif, panggilan puteranya itu, berusia 6 bulan, kesibukan Rani semakin menggila. Bak garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain. Setulusnya saya pernah bertanya, "Tidakkah si Alif terlalu kecil untuk ditinggal-tinggal? '' Dengan sigap Rani menjawab, ''Oh, saya sudah mengantisipasi segala sesuatunya. Everything is OK!'' Ucapannya itu betul-betul ia buktikan. Perawatan dan perhatian anaknya, ditangani secara profesional oleh baby sitter mahal. Rani tinggal mengontrol jadual Alif lewat telepon. Alif tumbuh menjadi anak yang tampak lincah, cerdas dan gampang mengerti.


Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata wayang itu, tentang kehebatan ibu-bapaknya. Tentang gelar dan nama besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang banyak. ''Contohlah ayah-bunda Alif, kalau Alif besar nanti.'' Begitu selalu nenek Alif, ibunya Rani, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.


Ketika Alif berusia 3 tahun, Rani bercerita kalau dia minta adik. Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Rani dan suaminya kembali menagih pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk menghadirkan seorang adik buat Alif. Lagi-lagi bocah kecil ini ''memahami'' orang tuanya. Buktinya, kata Rani, ia tak lagi merengek minta adik. Alif, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan perengek. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali ngambek. Bahkan, tutur Rani, Alif selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria. Maka, Rani menyapanya ''malaikat kecilku''. Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya super sibuk, Alif tetap tumbuh penuh cinta. Diam-diam, saya iri pada keluarga ini.


Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif menolak dimandikan baby sitter. ''Alif ingin Bunda mandikan,'' ujarnya penuh harap. Karuan saja Rani, yang detik ke detik waktunya sangat diperhitungkan, gusar. Ia menampik permintaan Alif sambil tetap gesit berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut membujuk Alif agar mau mandi dengan Tante Mien, baby sitter-nya. Lagi-lagi, Alif dengan pengertian menurut, meski wajahnya cemberut.


Peristiwa ini berulang sampai hampir sepekan. ''Bunda, mandikan aku!'' kian lama suara Alif penuh tekanan. Toh, Rani dan suaminya berpikir, mungkin itu karena Alif sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Alif bisa ditinggal juga.


Sampai suatu sore, saya dikejutkan telponnya Mien, sang baby sitter. ''Bu dokter, Alif demam dan kejang-kejang. Sekarang di Emergency.'' Setengah terbang, saya ngebut ke UGD. But it was too late. Allah swt sudah punya rencana lain. Alif, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang oleh-Nya.


Rani, ketika diberi tahu soal Alif, sedang meresmikan kantor barunya. Ia shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia adalah memandikan putranya. Setelah pekan lalu Alif mulai menuntut, Rani memang menyimpan komitmen untuk suatu saat memandikan anaknya sendiri.


Dan siang itu, janji Rani terwujud, meski setelah tubuh si kecil terbaring kaku. ''Ini Bunda Lif, Bunda mandikan Alif,'' ucapnya lirih, di tengah jamaah yang sunyi. Satu persatu rekan Rani menyingkir dari sampingnya, berusaha menyembunyikan tangis.


Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, kami masih berdiri mematung di sisi pusara. Berkali-kali Rani, sahabatku yang tegar itu, berkata, ''Ini sudah takdir, ya kan . Sama saja, aku di sebelahnya ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya, ya dia pergi juga kan ?'' Saya diam saja. Rasanya Rani memang tak perlu hiburan dari orang lain. Suaminya mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pias, tatapannya kosong. ''Ini konsekuensi sebuah pilihan,'' lanjut Rani, tetap mencoba tegar dan kuat. Hening sejenak. Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja.


Tiba-tiba Rani berlutut. ''Aku ibunyaaa!'' serunya histeris, lantas tergugu hebat. Rasanya baru kali ini saya Menyaksikan Rani menangis, lebih-lebih tangisan yang meledak. ''Bangunlah Lif, Bunda mau mandikan Alif. Beri kesempatan Bunda sekali saja Lif. Sekali saja, Aliiif..'' Rani merintih mengiba-iba. Detik berikutnya, ia menubruk pusara dan tertelungkup diatasnya. Air matanya membanjiri tanah merah yang menaungi jasad Alif. Senja pun makin tua.


Nasi sudah menjadi bubur, sesal tidak lagi menolong.

Hal yang nampaknya sepele sering kali menimbulkan sesal dan kehilangan yang amat sangat.

Sering kali orang sibuk 'di luaran', asik dengan dunianya dan ambisinya sendiri tidak mengabaikan orang2 di dekatnya yang disayanginya. Akan masih ada waktu 'nanti' buat mereka jadi abaikan saja dulu. Sering kali orang takabur dan merasa yakin bahwa pengertian dan kasih sayang yang diterimanya tidak akan hilang. Merasa mereka akan mengerti karena mereka menyayanginya dan tetap akan ada.


Pelajaran yang sangat menyedihkan.

Semoga Anda yang membaca ini bisa mengambil makna yang terkandung dalam kisah tsb

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja,seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, Ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "jangan menangis anakku,Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita.

Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi.. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari.

BERBAHAGIALAH dengan MEMBAHAGIAKAN KEDUA ORANGTUA ANDA, SEMASA HIDUP MEREKA

(cerita dari seorang kawan......)

Have a positive day!

source :

Salam Inspirasi,
Mohamad Yunus
HR & Training Manager
PT Widatra Bhakti
Moderator I2
www.inspirasiindonesia.com
"You create your own reality"

ENLIGHTMENT THINGS

1. BEKAS BOTOL AQUA

Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang botol plastik (Aqua, VIT, etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor. Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika anda
ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang
jauh dari matahari. Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.

2. PENGGEMAR SATE

Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun yang disarankan untuk dimakan setelah makan sate.
Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah makan sate.

3. UDANG DAN VITAMIN C

Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan yang fatal dalam hitungan jam.

4. MI INSTAN

Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa mi instan
tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk
mengkonsumsi mi instan setiap hari. Akhirnya dia menderita kanker.

Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam mi instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari
untuk membersihkan lilin tersebut.

semoga bermanfaat
^_^
source :
ambri budiman
Indonesia-Young-Entrepreneurship@yahoogroups.com
27 November 2007 02:45

Senin, November 10, 2008

The Salty Coffee

The Salty Coffee

Laki-laki itu datang ke sebuah pesta. Meskipun penampilannya tidak jauh berbeda dengan penampilan laki-laki lain yang datang, namun kelihatannya tidak seorangpun yang tertarik padanya. Ia lalu memperhatikan seorang gadis yang dari tadi dikelilingi banyak orang. Di akhir pesta itu, ia memberanikan diri mengundang gadis itu untuk menemaninya minum kopi. Karena kelihatannya laki-laki itu menunjukkan sikap yang sopan, gadis itupun memenuhi undangannya. Mereka berdua kini duduk di sebuah warung kopi. Begitu gugupnya laki-laki itu hingga ia tidak tahu bagaimaan harus memulai sebuah percakapan.


Tiba-tiba ia berkata kepada pelayan, "Dapatkah engkau memberiku sedikit garam untuk kopiku?"


Setiap orang yang ada di sekitar mereka memandang lelaki itu keheranan. Wajahnya memerah seketika, tetapi ia tetap memasukkan garam itu ke dalam kopinya lalu kemudian meminumnya. Penuh rasa ingin tahu, gadis yang duduk di depannya bertanya, "Bagaimana kau bisa mempunyai hobi yang aneh ini?"


Laki-laki itupun menjawab, "Ketika aku masih kecil, aku hidup di dekat laut, aku suka bermain-main di laut. Jadi aku tahu rasanya air laut, asin seperti rasa kopi asin ini. Sekarang, setiap kali aku meminum kopi asin ini, aku terkenang akan masa kecilku, tentang kampung halamanku, aku sangat merindukan kampung halamanku, aku merindukan orang tuaku yang tetap hidup di sana." Ia mengatakan itu sambil berurai air mata, kelihatannya ia sangat tersentuh.


Gadis itu berpikir, "Apa yang diceritakan oleh laki-laki tersebut adalah ungkapan isi hatinya yang terdalam. Orang yang mau menceritakan tentang kerinduannya akan rumahnya adalah orang yang setia, peduli dengan rumah dan bertanggung jawab terhadap seisi rumahnya". Maka gadis itupun mulai bercerita tentang kampung halamannya yang jauh, masa kecilnya dan keluarganya.


Merekapun berpacaran. Gadis iu menemukan semua yang dia inginkan di dalam diri laki-laki tersebut. Laki-laki itu begitu toleransi, baik hati, hangat dan penuh perhatian. Ia adalah laki-laki yang sangat baik, sehingga ia selalu merindukannya. Singkat cerita, merekapun menikah dan hidup bahagia. Setiap kali, ia selalu membuatkan kopi asin bagi suaminya karena ia tahu suaminya sangat menyukai kopi asin.


Sesudah empat puluh tahun menikah, meninggallah suaminya. Ia meninggalkan surat kepada istrinya,


"Sayangku, maafkan aku, maafkan kebohonganku selama aku hidup. Inilah satu-satunya kebohonganku padamu, yaitu tentang "kopi asin". Ingatkah engkau pertama kali kita bertemu dan berpacaran? Saat itu aku begitu gugup untuk memulai percakapan kita.. Karena kegugupanku, aku akhirnya meminta garam padahal yang aku maksudkan adalah gula. Selama hidupku banyak kali aku mencoba untuk mengatakan kepadamu hal yang sebenarnya, sebagaimana aku telah berjanji bahwa aku tidak akan pernah berbohong kepadamu untuk apapun juga. Tetapi aku tidak sanggup mengatakannya. Kini aku sudah mati, aku tidak takut lagi, maka aku memutuskan untuk mengatakan kebenaran ini kepadamu bahwa aku tidak suka kopi asin. Rasanya aneh dan tidak enak. Selama hidupku aku baru meminum kopi asin sejak aku mengenalmu. Meski begitu, aku tidak pernah menyesal untuk apapun yang aku lakukan untukmu. Memiliki engkau merupakan kebahagiaan terbesar yang pernah aku miliki selama hidupku. Jika aku dapat hidup untuk kedua kalinya, aku tetap ingin mengenalmu dan memilikimu selamanya, meskipun aku harus meminum kopi asin lagi".


Air mata wanita itu membasahi surat yang dibacanya. Suatu hari seseorang bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya kopi asin itu?" "Sangat enak", jawabnya.


====================================================================


Kita selalu berpikir bahwa kita sudah mengenal pasangan kita lebih dari orang lain mengenal mereka. Tetapi mungkin saja ada hal-hal tertentu yang tidak kita ketahui di mana pasangan kita telah rela meminum "kopi asin" (salty coffee) dengan membuang ego, kesombongan, kesenangan dan hobinya untuk menjaga keharmonisan hubungan kita dengannya. Ya, begitulah caranya mengasihi dan mencintai. Bukan menuntut, tetapi berkorban.


Membuang kebencian dan mengasihi lebih lagi, menyebabkan rasa garam lebih enak daripada rasa gula.

Sumber : tidak diketahui

Selasa, November 04, 2008

Sedikit Demi Sedikit Lama-lama Jadi Bukit

Sedikit Demi Sedikit Lama-lama Jadi Bukit

Peribahasa ini sederhana saja, "sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit". Kita biasa memaknainya, bahwa bila kita mengumpulkan seribu demi seribu rupiah, pada saatnya nanti kita akan mendapatkan sejuta rupiah. Namun sesungguhnya peribahasa ini tak sekadar bicara tentang hidup hemat, atau ketekunan menabung.

Peribahasa ini menyiratkan tentang sesuatu yang lebih berharga dari sekadar sejumlah uang, yaitu jika kita mampu mengumpulkan kebaikan dalam setiap tindakan-tindakan kecil kita, maka kita akan dapati kebesaran dalam jiwa kita.

Bagaimanakah tindakan-tindakan kecil itu mencerminkan kebesaran jiwa sang permiliknya ? Yaitu, bila disertai dengan secercah kasih sayang didalamnya. Ucapan terima kasih, sesunggingan senyum, sapaan ramah, atau pelukan bersahabat, adalah tindakan yang mungkin sepele saja. Namun dalam liputan kasih sayang, ia jauh lebih tinggi daripada bukit tabungan anda.

Sumber : buku digitalnya Andi Muzaki.

Terimakasih,

Source :
Doni Afrizal
dari Doni_Afrizal@tecsg.com.sg


keMilis The Profec
tanggal27 November 2007 11:27

MENGUKUR RESPONS DAN EFEKTIVITAS IKLAN

MENGUKUR RESPONS DAN EFEKTIVITAS IKLAN
BELAJAR DARI EXTRA JOSS
Gencar-gencarnya piala dunia beberapa waktu yang lalu memunculkan banyaknya pertanyaan ke Saya tentang efektivitas iklannya Extra Joss menggunakan bintang sepakbola Italia Del Piero dari berbagai pertanyaan itu kira-kira rangkumannya adalah apakah layak antara hasil yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan oleh Extra Joss yang menurut kabarnya lebih dari 30 milyar ?

Sebelum menjawab pertanyaan itu, pada tulisan yang lalu saya pernah membicarakan tentang Advertising Response Model, yakni sebuah model yang menjelaskan tentang pengaruh iklan terhadap minat beli yang sebelumnya melalui proses Response terhadap merek (yang diiklankan). Dan response terhadap iklannya sendiri. Dalam Admap bulan September 1999, Giep Franzen, seorang professor dari University of Amsterdam menyebutkan kedua hal tersebut sebagai Mental Advertising dan Mental Brand Response. Selain kedua respon tersebut Franzen menambahkan dua hal lagi, yaitu Brand Behavior Response dan Market Responses.

Mental Advertising Responses
sendiri terdiri dari dua hal yakni respon emosional dan sikap terhadap iklan. Aspek emosional iklan ini bisa diukur dengan tiga hal yakni aktivasi, impresi dan ekspresi. Sedangkan pengukuran attitude selain dari ad–awareness juga dengan sikap terhadap pesan yang dibawa iklan, pesan terhadap visualisasi, dan keterlibatan konsumen pada iklan sendiri. Involvement disini berbicara tentang relevansi iklan tersebut pada kehidupan target audiensnya.

Response
terhadap merek yang diiklankan selain dipengaruhi oleh exposure iklannya sendiri, juga dipengaruhi oleh pengalaman konsumen dengan merek tersebut (dari mengkonsumsi, melihat informasinya, dan lain – lain).

Dua ukuran digunakan disini yakni pengaruh iklan terhadap knowledge (cognitive) konsumen dan yang kedua pengaruh iklan pada attitude (affective) konsumen.
Beberapa elemen pengukuran yang cukup penting disini adalah brand awareness, brand meaning, brand feeling, brand position, brand attitude, brand relationship, dan brand behavioral tendensi.

Yang ketiga adalah brand behavioral response, yakni pengaruh iklan terhadap perilaku konsumen terhadap merek yang diiklankan. Ini yang sering merancukan pemilik merek yang sedang memasang iklan. Karena dampak ketiga ini yang diinginkan, tetapi tidak tahu jalan apa yang harus ditempuh dan juga tidak memiliki cara untuk mengukur effektivitasnya. Dorongan iklan pada perilaku konsumen ini sangat variatif mulai dari mendorong konsumen untuk mencari produk yang dimaksud sampai dengan mendorong orang yang sebelumnya tidak loyal menjadi loyal.

Ukuran yang keempat adalah response pasar, dan ini merupakan ukuran agregat dari dampak iklan terhadap merek.

Pengukuran dilakukan dengan mengetahui perubahan yang terjadi pada penetrasi produk, distribusi, penjualan, pangsa pasar, brand equity, harga dan tentu saja profit. Ukuran ini jelas tidak bisa dilakukan oleh sebuah riset external saja, melainkan juga digabung dengan data – data internal perusahaan.

Dimensi penting yang perlu di perhatikan keempat ukuran diatas adalah dimensi waktu yakni dampak langsung, dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang.

Misalnya saja response iklan terhadap perilaku konsumen, tentu tidak dapat diukur dalam jangka pendek tentang dorongan menjadi konsumen yang loyal karena proses pembelian berulang harus dilalui terlebih dahulu baru kemudian sampai ke loyalitas.

Kembali kepada iklan extra joss di depan, seberapa besar sebenarnya dampak iklan ini? Layakkah extra joss mengeluarkan biaya yang sebegitu besar dibandingkan dengan hasil yang diperolehnya ? untuk menjawab pertanyaan ini sebenarnya tidak cukup informasiny apabila diperoleh dari riset external saja, apalagi hanya dengan pengamatan sekilas (seberapa banyak pun teori yang di kuasai dan pengalaman yang di miliki) dampak iklan ini terhadap misalnya penjualan tentu harus didukung oleh data – data internal di perusahaan bersangkutan. Akan tetapi sebuah clue bisa diambil yakni riset yang dilakukan oleh MARS pada awal tahun ini yang meneliti tentang performance merek – merek beberapa produk di Indonesia. Extra Joss yang menjual isinya dan bukan botolnya memunculkan kategori baru minuman energi, yang selama ini dipersepsikan sebagai minuman cair. Tetapi dengan munculnya kategori ini ternyata merek ini tidak hanya dikategorikan sebagai minuman energi saja, tetapi justru menyebrang juga ke minuman serbuk (non energi), dan bersaing dengan Nutrisari dan lain – lain. Artinya adalah bahwaI iklan Extra Joss yang sangat gencar di televisi yang semula fokus ke minuman energi tetapi kemudian tidak mengesankan minuman energi justru membesarkan pangsa pasarnya. Ini berarti bahwa ukuran keempat diatas bisa dianggap positif.

Ukuran pertama tentang response terhadap iklannya sendiri sebenarnya oleh Extra Joss ditumpukan kepada Del Piero. Image positif terhadap bintang bola Itali (walaupun dalam piala dunia kali ini kalah melawan Korea Selatan). Ini diharapkan mendorong sikap positif pula terhadap Extra Joss apalagi eksekusinya tidak menarik. Dari sisi ini kemungkinan besar iklan ini berhasil.

Ukuran kedua agak mudah diprediksi dengan sedemikian heavy exposure extra joss di acara – acara piala dunia. Jelas exposure iklan ini ditangkap oleh target audiencenya karena begitu ada jeda pertandingan langsung Dik Doank muncul bersama Del Piero.

Sementara itu ukuran yang ketiga, yakni brand behavioral response agak sulit untuk dijawab karena untuk itu dibutuhkan sebuah riset yang agak comprehensif. Apakah iklan ini mampu mendorong orang yang tadinya tidak terlalu aware terhadap produk ini kemudian mencari produk dan mencobanya, atau orang yang tadinya memang sudah beberapa kali mengkonsumsi merek ini kemudian mampu terdorong untuk menjadi loyal ? dan beberapa ukuran lain yang perlu di lihat.

Dari keempat ukuran diatas sebenarnya peta pengukuran effectivitas iklan menjadi jelas dan pameo bahwa 50% iklan tidak ada dampaknya serta 50% yang lain lagi tidak bisa diukur dampaknya menjadi tidak berlaku lagi. Hanya masalahnya adalah bahwa pengukuran efektivitas iklan ini di beberapa point pengukuran tidak bisa hanya bisa sekali melainkan ada sebelum iklan (pre-advertising) dan setelah iklan (post advertising). Ukuran brand awareness misalnya tidak bisa di ukur sekali saja setelah iklan tersebut diluncurkan karena misalnya diraih awareness 70 %, jelas tidak akan berbunyi karena sebelum iklan tersebut ditayangkan harus diketahui dulu tingkat awarenessnya. Beberapa ukuran lain memang bisa dilakukan sekali saja, misalnya advertising awareness, advertising recall, sikap terhadap iklan, dan beberapa hal yang lain. Lagi – lagi kuncinya tidak lain adalah riset yang teratur akan memudahkan perusahaan untuk mengukur performancenya.
Source :
REFRINAL, S.KH., MM
Managing Partner
Logic Management & Consultant
Strategic, Marketing, Management & Research
Bogor - Jawa Barat




eva joseva <evajoseva@yahoo.com>
wrote: Dear Pak Refrinal & Forum,
Narasinya sangat bagus.

Saya punya satu contoh kasus.
Sebuah perusahaan bergerak di bidang jasa, beriklan di media lokal.
Katakanlah iklan di koran dan radio setempat.
Setelah beriklan, dan dianalisis, ternyata efektifitas iklan tersebut sangat kurang memuaskan.

Hasil yang dapat disimpulkan adalah bahwasanya masyarakat di daerah tersebut bukanlah mereka yang mudah dipengaruhi oleh iklan.
Mereka sebatas mengetahui bahwa ada suatu produk/jasa yang ditawarkan, tapi mereka tidak berminat untuk mencoba, membeli atau menggunakan produk/jasa yang ditawarkan tersebut.

Dalam hal ini, perusahaan tidak dapat berbuat lebih.
Untuk beriklan ke media nasional (TV maupun media cetak) pasti membutuhkan extra dana.
Iklan dalam hal ini hanya sebatas untuk meningkatkan brand awareness saja.
Hanya sebatas masyarakat mengenal produk/jasa nya saja, tanpa keinginan menggunakannya.

Perlu diingat bahwasanya perusahaan berdiri di suatu tempat atas suatu pertimbangan tertentu. Salah satunya adalah karena di lokasi tersebut produk / jasa mereka memang dibutuhkan (baik konsumen dalam kota atau pendatang).

Pertanyaannya adalah, apakah beriklan di media lokal (BUKAN MEDIA NASIONAL) tetap diperlukan? Kalau hanya untuk meningkatkan awaraness di konsumen, kenapa mesti? Toh tanpa iklan di media lokal perusahaan juga sudah cukup dikenal masyarakat????



Dear Eva dan Rekan-Rekan milist,
Saya sangat tertarik membaca kasus yang anda contohkan, dan kasus ini sebenarnya sebuah kasus yang sangat umum dan sangat sering terjadi, terutama pada sebuah perusahaan yang sedang konsentrasi membangun ekuitas merek dengan Market development strategy atau product development strategy, atau melakukan keduanya sekaligus. Implementasi strategi ini diputuskan biasanya berdasarkan analisis yang mendalam dengan melakukan audit terhadap strategi-strategi yang telah dilakukan sebelumnya sehingga menghasilkan sebuah grand strategy yang jitu dan nyaris tanpa kesalahan.
Hal ini tentunya bisa dilakukan dengan membuat design/ methodologi yang komprehensif yang menghasilkan internal evaluation matrix index dan external evaluation matrix index, dimana kedua indeks ini bisa dipetakan menjadi sebuah protfolio produk dengan internal-external matrix, atau matriks-matriks lainnya seperti general electric (GE), boston consultating group (BCG), grand strategy matrix, SPACE matrix, dan beberapa tool lain yang bisa digunakan, untuk mengukur kinerja sebuah merek/ produk hingga saat ini dan membuat portfolio dimasa depan.
Penggunaan tool ini tentunya, bisa mengeliminir keyakinan (feeling) yang berlebihan para pengambil keputusan seperti manajer pemasaran, bahkan direktur pemasaran sekalipun, sehingga apapun yang akan dilakukan harus diukur secara spesifik dan detail sehingga kesalahan sekecil apapun bisa terbaca.
Penggunaan tool-tool dalam strategy yang sudah ada sangat memerlukan keahlian dan kecermatan yang cukup tinggi dan perlu dilakukan pengujian berkali-kali dengan tool yang berbeda sehingga strategi-strategi yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan dan bisa dibuat implementasi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Penggunaan tool-tool semacam ini juga bisa membantu perusahaan untuk mengidentifikasi brand competitor dalam skala nasional maupun skala daerah.
Uraian diatas mengisyaratkan bahwa kesalahan utama para manager/ direktur pemasaran adalah memberlakukan sebuah strategi secara umum, bahkan strategi-strategi yang mereka formulasikan bersifat terlalu umum, sehingga terjadi apa yang saya sebut sebagai inkonsistensi strategy, padahal semestinya harus disadari bahwa strategy itu memiliki sifat totem pro parte atau totem pars prototo dan hampir tidak mungkin kedua sifat tersebut sekaligus.
Kembali ke pertanyaan Ibu Eva, pada dasarnya tujuan pembuatan iklan adalah membangun komunikasi secara universal dengan konsumen ataupun bukan pelanggan. Dan pada dasarnya iklan itu tidak ditujukan untuk seluruh kalangan, melainkan segmen-segment yang sedang disasar menjadi target market sebuah produk, atau bahkan ada iklan yang dibuat hanya untuk membuat segment yang selama ini satisfied menjadi like the brand, bahkan membujuk mereka menjadi commited buyer. Jadi tidak selamanya iklan itu ditujukan untuk mesasar konsumen yang dikategorikan sebagai consumer competitor atau switcher. Jadi sangat tidak tepat rasanya jika pembuatan iklan diartikan secara sempit. Ingatlah, prestasi dalam pemasarana adalah peningkatan penjualan dengan pengelolaan yang maksimal terhadap pasar yang sudah ada, dan sangat bijak jika perluasan pasar itu dilakukan setelah perusahaan yakin betul bahwa pasar yang selama ini ada telah terkelola dengan baik.
Statistik yang diberlakukan dalam berbagai riset, jika sebuah perusahaan mampu mengelola 5% saja dari total populasi maka itu sudah baik, dan jika ternyata 5% populasi itu dikelola dengan baik menjadi satisfied, like the brand dan commited buyer, maka ini sungguh merupakan prestasin yang luar biasa. Apalagi jika pengelolaan itu dibarengi dengan membuat segmentasi yang jelas dan menciptakan sebuah positioning brand yang mewakili semua segment yang terkelola, maka dapat dipastikan bahwa segala inovasi yang dilakukan atas semua merek merupakan nilai tambah (value added) bagi pelanggan, bahkan inovasi yang dilakukan dapat menjadi solusi bagi konsumen.
Untuk itu, sangat tidak cerdas rasanya kalau sebuah merek membabi buta menjadikan semua populasi disebuah negara menjadi target market, sehingga strategy apapun yang dilakukan menjadi tidak fokus bahkan sia-sia, karena merek yang dipasarkan tidak punya identity bahkan tidak punya personality sama sekali. Sangat dimungkinkan bahwa penjualan-penjualan yang dihasilkan tidak akan bertahan lama, bahkan merek itu akan hilang dengan mudah jika ada subtitusi produk. Jadi iklan itu sebenarnya memang dibuat untuk menjadi pengingat bagi setiap konsumen pengguna sebuah merek, bahkan jika iklan sebuah merek mampu menjadikan sebuah merek itucbagian dari sebuah gaya hidup atau indentitas konsumen, maka sangat dimungkinkan peningkatan penjualan yang terjhadi karena pelanggan yang sama meningkatkan usage, dan perusahaan dapat membebankan biaya iklan kepada pelanggan, dengan menjadikan kompenen biaya iklan sebagai bagian dari variable harga.
Jadi jangan lihat iklan tersebut dari sisi biaya yang dikeluarkan, melainkan kajilah kontribusinya terhadap ekuitas sebuah merek. Sangat strategis rasanya sebelum iklan dilounching, baik melalui media cetak ataupun elektronik, diuji dengan aktivitas Forum Discussion Group (FGD) dengan mengundang beberapa orang yang mewakili setiap segment yang disasar oleh produk tersebut. Jika ternyata mereka mampu menangkap pesan iklan tersebut maka iklan tersebut sudah dapat ditayangkan, namun jika sebaliknya ternyata sebagian besar mereka mampu menangkap pesan secara berbeda, atau bahkan signifikan berbeda dengan yang sebenarnya, maka perlu dilakukan design ulang.
Tujuan jangka pendek pembuatan sebuah iklan adalah membangun brand awareness untuk segment baru atau new commers dengan cara menjadikan konsumen yang selama ini tergolong dalam kategori consumer competitor menjadi switcher. Sedangkan tujuan jangka menengahnya adalah untuk memantapkan brand association dan brand perceived quality dengan harapan menjadikan konsumen dalam kategori satisfied, habitual buyer dan like the brand, serta tujuan jangka panjang pembuatan sebuah iklan adalah mengubah semua afiliasi konsumen atas sebuah merek sedemikian rupa sehingga menjadi brand loyalty dengan menjadikan semua pelanggan/pengguna sebuah merek menjadi commited buyer yaitu mereferensikan produk tersebut kepada orang lain. Dan pengalaman membuktikan bahwa tidak ada iklan apapun yang lebih baik daripada referensi seorang yang puas menggunakan sebuah merek kepada para follower.
Untuk itu sudah tidak lagi penting untuk dibahas apakah iklan itu dimuat secara lokal ataupun nasional, karena itu sangat bergantung pada tingkat kebutuhan dan portfolio sebuah merek. Demikianpun bentuk iklan tersebut apakah dipasang di media cetak ataupun elektronik sangat bergantung pada portfolio merek yang didukung oleh riset pasar yang dilakukan secara berkala.
Namun sekali lagi, janganlah menjadikan brand awareness sebagai patokan untuk mengukur keberhasilan sebuah penjualan, karena memang awarenss itu hanya untuk mengenalkan sebuah merek pada sebuah segment. Bahkan awareness itu tidak berhubungan sama sekali dengan market share, karena banyak merek yang memiliki awareness tinggi namun secara share justru rendah. Atau sangat lumrah ditemukan bahwa merek itu secara awareness sangat excellent namun sangat sedikit pembelinya. Siapa yang tidak kenal Mercedes Benz, BMW, Electrolux dll, namun apakah semua orang membelinya?
Jadi jika brand image itu dimasukan sebagai sebuah model persamaan, dan jika varibel brand equitu itu terdiri dari Brand Awaress, Brand association, brand perceived quality dan Brand loyalty, maka konstribusi brand awareness bagi peningkatan penjualan sebuah merek tidak lebih dari 5%. Sangat kecil bukan? Jadi sangat cerdas jika semua industry yang sedang tumbuh untuk memikirkan ini...Ciptakan konsumen, lupakan penjualan!
Semoga uraian saya ini mampu menjawab pertanyaan Bu Eva dan juga rekan-rekan milist lainnya. Dan saya snagta yakin diantara anda semua banyak yang jauh lebih baik dan keakuratan pengalaman yang tinggi untuk membahasnya.
Lebih kurang saya mohon maaf.
REFRINAL, S.KH., MM
Praktisi dan Pengamat Pemasaran

MEMBANGUN INTEGRITAS

MEMBANGUN INTEGRITAS

Salah satu faktor utama yang membuat kita gagal meraih kesuksesan sejati adalah hancurnya Integritas. Padahal integritas inilah yang menjadi syarat utama dan pertama yang akan mengantarkan kita meraih kesuksesan sejati.

Nilai seseorang maupun masyarakat ditemtukan oleh integritasnya. Semakin tinggi integritas yang dimilikinya, akan semakin tinggi nilainya dihadapan Tuhan maupun manusia. Sebaliknya, semakin rendah integritas seseorang atau suatu bangsa semakin merosot pula nilainya dihadapan Tuhan maupun manusia. Nilai inilah yang dalam kehidupan sosial sering disebut sebagai martabat. Maka seberapa tinggi martabat kita tergantung seberapa tinggi tingkat integritas kita masing-masing. Karenanya, tidak ada cara lain untuk menjaga martabat kecuali dengan memelihara integritas.

Disisi lain, Integritas merupakan tuntutan fitrah, menjaga integritas berarti menjadikan hidup kita selaras dan sesuai dengan fitrah insaniah. Tidak ada kontradiksi antara pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan. Semuanya selaras dan sejalan. Buahnya, hidup akan terasa tenang dan tenteram, jauh dari rasa galau dan gelisah.

Integritas juga sesuai dengan hukum alam semesta. Tuhan menciptakan alam raya dengan benar. Tidak ada kekeliruan atau kesalahan sedikitpun. Lihatlah bagaimana matahari dan bulan beredar sesuai dengan orbitnya secara konsisten. Perhatikan bagaimana air selalu mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Udara begerak dari daerah yang padat ke area yang renggang. Semua berjalan sesuai dengan sunnah yang ditetapkanNya.

Maka berbuat benar dan bersikap jujur berarti memperoleh dukungan dari semua makhluk Tuhan. Karenanya orang yang punya integritas akan hidup dalam keselarasan dan harmoni dan jauh dari kontradiksi. Buahnya, hidup menjadi indah dan penuh kebahagiaan.

Dalam hidup keseharian, termasuk dalam dunia kerja dan bisnis, integritas merupakan faktor utama yang menetukan relasi antar manusia. Integritas akan melahirkan kepercayaan, sedangkan kepercayaan adalah faktor utama dalam hidup, termasuk dalam dunia kerja dan bisnis. Tidak akan ada transaksi bisnis apapun tanpa adanya kepercayaan. MOU, kontrak kerja, faktur, kwitansi dan sejenisnya hanyalah sekedar perangkat administrasi belaka. Semua itu baru bermakna bila ada kepercayaan diantara pihak-pihak yang bertransaksi.

Berbisnis dan bekerja tanpa kejujuran dan integritas sama artinya dengan menggali kuburan sendiri. Mendapat untung sesaat, setelah itu mati. Cepat atau lambat, bisnis seperti itu pasti akan hancur. Karena itu, kejujuran dan integritas harus menjadi sifat dan karakter utama para profesional dan pebisnis, karena hanya dengan itu ia bisa meraih kepercayaan dari orang lain, yang pada gilirannya akan menghasilkan keuntungan dan manfaat dan akhirnya kesuksesan sejati akan menjadi miliknya.


Semoga bermanfaat.

Salam IHSAN,


Source :
Ridwan Fadil
REKSA LEADERSHIP CENTRE
081317212141